Perjuangan Penyintas Bangkit dari DBD, Sampai Coba Sup Daging Anjing

Medan, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia cukup banyak terjadi. Bahkan, banyak pula yang meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dari nyamuk Aedes aegypti itu.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, terbaru ada sekitar 62.001 kasus DBD yang ditemukan hingga pekan ke-15 pada tahun 2024. Di mana ada 475 kasus kematian dari data tersebut yang terjadi di 151 kabupaten/kota yang tersebar di 28 provinsi di Indonesia.
Di Sumatra Utara sendiri, update terakhir kasus DBD pada Maret 2023 menunjukan total angka sebesar 2.923 kasus. Di mana Kabupaten Deli Serdang menjadi penyumbang kasus terbanyak, yakni mencapai angka 803.
1. Perjuangan Jaka melawan DBD selama 2 minggu sampai tak bertenaga

Salah seorang warga Samosir yang menetap di Medan, Jaka, pernah mengalami penyakit DBD. Dirinya berjuang untuk sembuh dari penyakit tersebut selama 2 minggu.
"Waktu kena DBD saya dirawat di rumah sakit Bunda Thamrin. Awal gejalanya demam, terus pusing, sampai pada puncaknya saya pingsan," aku Jaka.
Sebelum pingsan, Jaka merasa kepalanya sangat pusing. Keluarganya yang mengetahui Jaka sakit, segera membawanya ke rumah sakit. Dalam perjalanan, Jaka berkali-kali pingsan karena tubuhnya lemas dan kepalanya terasa sangat pusing.
"Pas sadar tahu-tahu saya sudah di kamar rumah sakit. Selama dua minggu saya susah berdiri, karena, kan, trombositnya rendah. Jadi untuk berdiri dan menggenggam sesuatu itu gak kuat, gak ada tenaganya. Gak sanggup apa-apa saya selama dua minggu," tambahnya.
2. Coba sup daging anjing untuk sembuh DBD meskipun khasiatnya belum terbukti jelas

Jaka menyebutkan jika selama dua minggu dirinya tidak bernafsu untuk makan. Selama itu pula ia selalu memaksa agar apapun bisa masuk ke mulutnya agar perutnya tidak kosong dan ia memiliki tenaga.
Jaka yang juga merupakan masyarakat Batak Toba, tak urung menyampaikan ada semacam kepercayaan di tengah keluarganya tentang khasiat daging anjing. Termasuk kabar bisa menaikkan trombosit darah meskipun ia tak yakin ada uji laboratorium yang pernah dilakukan.
Merangkum pendapat dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, mengonsumsi daging anjing justru dapat meningkatkan risiko terkena rabies. Makan daging anjing disebutnya pula bisa meningkatkan risiko infeksi parasit, seperti E.Coli 107 dan salmonella. Tak hanya itu, ada pula masalah antraks, hepatitisx, dan leptospirosis. Itu semua bisa menyebar melalui daging anjing ke manusia.
"Waktu sakit DBD, orang tua saya menyarankan saya untuk minum air sup daging b1 (biang/anjing). Karena katanya punya khasiat untuk menaikkan trombosit," ujarnya.
Jaka menambahkan jika ia mengonsumsi sup daging anjing selama 5 hari. Di mana selama sehari ia bisa sampai tiga kali mengonsumsinya.
"Pada waktu saya sakit memang lagi musim DBD. Memang kebetulan saya saat itu punya kebiasaan yang kurang bersih. Pada proses penyembuhan saya mengonsumsi sup daging anjing, dan beberapa hari setelahnya saya sembuh," pungkasnya.
3. Rasa takut mencekam penderita DBD, awalnya merasa kaki seperti lumpuh

Sementara itu penyintas DBD lain bernama Azahra Salwa yang tinggal di Deli Serdang, merasakan gejala yang cukup membuatnya tak pernah berhenti menangis. Kepada IDN Times Zahra mengaku pernah mengalami penyakit DBD bahkan menyebabkan dirinya tidak bisa berdiri dan berjalan selama dua minggu lamanya.
"Awalnya memang kayak demam biasa, hilang timbul. Jadi saya tetap paksakan untuk bersekolah. Namun tiba-tiba di sekolah saya menggigil, sampai tidak bisa jalan waktu dibawa pulang ke rumah," ujar Zahra.
Dirinya mengaku kakinya sempat kebas. Awalnya ia takut karena ia seperti tidak merasakan kakinya, percis orang yang lumpuh. Namun saat itu dokter memberitahunya jika ia tidak lumpuh namun mengalami sakit DBD.
"Yang gak pernah saya rasakan itu kayak lumpuh alias gak bisa jalan. Kaki saya terasa kebas. Saya bingung pada saat itu, keluarga juga sempat bingung. Tapi kata dokter memang DBD," katanya.
Waktu perawatan, Zahra didorong terus untuk memgonsumsi jus guava sama Angkak oleh orang tuanya. Angkak ialah semacam beras yang telah mengalami proses fermentasi. Angkak tersebut direbus dan disaring.
"Airnya itulah yang saya konsumsi. Dan alhamdulillah progresnya lama kelamaan semakin baik," pungkasnya.