Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemilik Kontrakan Kaget, Rumahnya Dibongkar Penyewa sampai Gundul

Rumah kontrakan milik Tumpal Simbolon digunduli penyewa (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Intinya sih...
  • Rumah kontrakan Tumpal Simbolon dibongkar oleh penyewa saat acara adat anaknya meninggal
  • Tumpal kaget melihat rumahnya digunduli, termasuk pintu, jendela, kusen, bahkan atap dibawa lari
  • Pelaku sudah menempati rumah sejak 2014 sebelum dijual ke Tumpal dan disewa kembali, dan kabur membawa barang-barang rumah

Deli Serdang, IDN Times - Tumpal Simbolon (60) tak bisa menyembunyikan rasa sedih yang dialaminya belakangan ini. Kala mengadakan acara adat anaknya yang meninggal dunia, saat itu pula rumah kontrakannya yang berada tak jauh dari kediamannya dibongkar oleh sang penyewa.

Tumpal baru tahu rumah kontrakannya "digunduli" setelah beberapa minggu acara adat selesai digelar. Niat untuk menagih uang sewa tahunan pupus sudah dilahap rasa kecewa.

1. Rumah milik Tumpal Simbolon dibongkar penyewa saat acara adat meninggalnya sang anak

Kondisi terkini rumah milik Tumpal yang digunduli penyewa (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kepada IDN Times, Tumpal Simbolon tak urung menceritakan musibah yang dialaminya. Ia mengaku sudah lama kenal dengan MT. Memang, rumah yang berada di Jalan Cempaka Indah, Kecamatan Percut Seituan, itu mulanya milik MT sebelum resmi berpindah tangan.

"Tanggal 30 Juli 2024 sudah saya beli lengkap surat-suratnya dari notaris. Setelah dijual, kemudian mereka (MT dan istrinya) minta supaya diizinkan mengontrak sampai setahun. Boleh, saya bilang. Barulah 29 Juni 2025 saya ke rumah itu lagi untuk menagih, karena sudah jatuh tempo," kata Tumpal, Sabtu (26/7/2025) malam.

Kedatangan Tumpal untuk mengingatkan MT bahwa sudah seharusnya ia membayar uang sewa. Namun saat itu MT mengatakan akan membayarnya di bulan Juli, pas satu tahun. Tumpal pun pada akhirnya mengindahkan permintaan MT dan istrinya.

"Setelah dari situ, tanggal 30 Juni 2025 saya ke Jakarta bawa anak berobat, cangkok ginjal. Ternyata kita belum beruntung, 2 Juli 2025 anak saya meninggal dunia. Kemudian diselenggarakan acara adat di sini (Percut Seituan) tanggal 5 Juli 2025. Mungkin dia (MT) tahu di sini ada acara, jadi di situ dikerjainya. Rumah kontrakan saya dibongkar," lanjutnya.

2. Tumpal kaget rumah kontrakannya digunduli penyewa, pintu, jendela, kusen, bahkan atap dibawa lari

Jendela rumah sudah raib dibongkar penyewa (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Setelah lepas massa duka, tanggal 23 Juli 2025 Tumpal kembali mendatangi rumah kontrakannya bermaksud untuk menagih uang sewa. Alangkah terkejutnya ia saat melihat rumahnya sudah gundul.

"Saya terkejut, sudah gundul rumah saya. Pintu ada 3 diambil, pintu kamar 2 dan pintu depan 1, kemudian daun jendela, kusen-kusen, seng, bahkan broti-brotinya. Menurut tetangga, tanggal 5 itu dibongkar. Bertepatan acara adat meninggalnya anak saya," aku Tumpal.

Dari informasi yang ia dapatkan dari tetangga, rumah kontrakan bercat biru itu dibongkar oleh MT. Setelah pindah, MT dan temannya mulai beraksi menggunduli rumah Tumpal.

Setumpuk tanda tanya bersarang di benak Tumpal. Pasalnya, ia tidak pernah bermasalah dengan sang penyewa. Bahkan pernah di satu waktu Tumpal membiayai seng yang bocor.

"Pernah dia (MT) datang ke rumah, kebetulan dekat dengan kediaman saya, dia bilang seng rumah kontrakan saya bocor. Saya kasih (duit) untuk beli seng, paku, uang pasang, semua," cerita Tumpal.

3. Sebelum dijual ke Tumpal dan disewa kembali, pelaku sudah menempati rumah tersebut sejak 2014

Rumah kontrakan milik Tumpal Simbolon digunduli penyewa (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Keberadaan MT beserta istrinya sampai saat ini tak diketahui Tumpal. Ia telah kabur membawa barang-barang rumah yang sudah dibongkar tersebut.

"Tetangga di sekitar situ tak tahu di mana kediaman saya dan nomor telepon saya, sehingga tidak ada informasi kontrakan saya dibongkar. Iya mungkin seperti itu (tetangga mengira rumah tersebut masih milik MT), karena saya tak cerita bahwa rumah itu sudah saya beli. Pernah saya berhubungan sama Kepling. Sudah diukur juga. Tapi transaksinya saya ke notaris," beber Tumpal.

Pria berumur 60 tahun itu mengaku sudah lama kenal dengan MT sebelum rumah itu dibelinya. MT yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang buah juga sering datang ke kediaman Tumpal untuk mengantarkan buah-buahan.

"Sebelum saya beli, dia sudah tinggal di rumah ini sejak tahun 2014. Sudah 11 tahun," jelas pria yang saban hari bekerja sebagai pemandu acara ini.

Tumpal mengatakan bahwa ia akan melaporkan perkara ini ke petugas berwajib. Termasuk pula berkoordinasi dengan pihak desa untuk menghitung kerugian yang dialaminya.

"Sudah jumpa orang Polsek. Disarankan melapor dan buat laporan kerugian dulu ke desa. Tadi kami sudah jumpa juga dengan Kadus. Harapan saya dihukumlah pelaku sesuai dengan perbuatannya," pungkas Tumpal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us