Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Macan Dahan Sumatera Ditemukan Mati di Kandang BKSDA Aceh

Bangkai Macan dahan sumatera yang mati di kandang transit milik BKSDA Aceh. (Dokumentasi BKSDA Aceh untuk IDN Times)
Bangkai Macan dahan sumatera yang mati di kandang transit milik BKSDA Aceh. (Dokumentasi BKSDA Aceh untuk IDN Times)

Banda Aceh, IDN Times - Seekor Macan dahan sumatera atau Neofelis diardi diardi ditemukan mati, Senin (7/10/2024) pagi. Selama ini satwa liar dilindungi tersebut ditempatkan di kandang transit milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

“Tadi pagi dicek ternyata sudah mati, pukul 07.30 WIB,” kata Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, kepada awak media, Senin (7/10/2024).

1. Macan dahan sebelumnya dievakuasi dari permukiman warga

Macan dahan sumatera saat dievakuasi Tim BKSDA Aceh dari permukiman warga di Kabupaten Bener Meriah. (Foto Instagram BKSDA Aceh)
Macan dahan sumatera saat dievakuasi Tim BKSDA Aceh dari permukiman warga di Kabupaten Bener Meriah. (Foto Instagram BKSDA Aceh)

Ujang menyampaikan Macan dahan sumatera tersebut merupakan hasil evakuasi Tim BKSDA Aceh dari permukiman warga di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, pada 14 September 2024. 

Saat dievakuasi, kondisi kesehatan satwa yang masuk ke kawasan permukiman warga tersebut, kata dia, tampak lemah dan perlu penanganan medis. Sehingga diputuskan dibawa ke kandang transit sementara yang ada di Kantor BKSDA Aceh, Kota Banda Aceh.

“Tujuannya, supaya kita bisa melakukan pemantauan, melakukan upaya medis,” ujar Ujang.

2. Kondisi macan dahan sempat membaik dan bakal dilepasliarkan

Macan dahan sumatera saat dievakuasi Tim BKSDA Aceh dari permukiman warga di Kabupaten Bener Meriah. (Foto Instagram BKSDA Aceh)
Macan dahan sumatera saat dievakuasi Tim BKSDA Aceh dari permukiman warga di Kabupaten Bener Meriah. (Foto Instagram BKSDA Aceh)

Dia menjelaskan selama di kandang transit, satwa liar dilindungi tersebut terus mendapatkan perawatan medis. Termasuk memberikan pakan daging yang agar kondisi macan dahan tersebut kembali sehat.

Selama menjalani perawatan, Tim BKSDA menemukan adanya kelainan darah atau anemia yang dialami satwa bernama latin Neofelis diardi diardi ketika melakukan cek medis khusus. Meski demikian, kondisi hewan tersebut secara perkembangan terus membaik.

“Sempat ada progres -membaik- sehingga kami menjadwalkan untuk melakukan pelepasliaran dalam bulan ini. Kemudian tadi pagi dicek ternyata sudah mati,” kata Ujang.

3. Dugaan sementara kematian macan dahan akibat anemia

Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata. (Dokumentasi Mardili untuk IDN Times)
Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata. (Dokumentasi Mardili untuk IDN Times)

Kepala BKSDA Aceh mengaku sudah berkomunikasi dengan tim dokter hewan yang melakukan pendalaman terkait kematian Macan dahan sumatera. Diduga, faktor utama penyebab kematian yakni akibat anemia.

Sementara itu, Ujang juga mengaku saat dievakuasi tidak ada ditemukan luka di tubuh satwa berusia lebih kurang tujuh tahun tersebut selain hanya kondisi kesehatan yang lemah. 

Kini bangkai Macan dahan sumatera itu sudah dikuburkan di Kompleks BKSDA Aceh. Tim dokter hewan telah mengambil sejumlah organ untuk dijadikan sampel pengujian di laboratorium.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
Muhammad Saifullah
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

KKJ Aceh Kecam TNI Hapus Rekaman dan Intimidasi Jurnalis Kompas TV

13 Des 2025, 14:35 WIBNews