Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana banjir di Kampung Aur (Dok. Istimewa)

Medan, IDN Times – Bencana ekologi menerjang Sumatra Utara dalam sepekan terakhir. Mulai dari banjir hingga tanah longsor. Tercatat, banjir dan longsor menerjang sejumlah kabupaten di Sumatra Utara. Mulai dari Tapanuli Selatan, Kota Medan, Kabupaten Karo, Padanglawas dan Deliserdang.

1. Ribuan orang terdampak banjir di Kota Medan

Suasana banjir di Sei Mati sebelum naik mencapai 3 meter (Dok. Istimewa)

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menyebut, ada lima kecamatan di Kota Medan terdampak banjir pada 27 November 2024. Kecamatan yang terdampak banjir antara lain; Maimun, Medan Johor, Medan Helvetia, Medan Amplas dan Medan Sunggal.

Dalam data BPBD Medan ada 2.186 rumah yang terdampak banjir. Ketinggian pada masing-masing pemukiman terdampak variatif. Data itu juga menunjukkan ada 3.026 KK dan 7.125 jiwa yang terdampak banjir.

2. Sebanyak 29 orang menjadi korban bencana di Sumut

PGE Area Sibayak Bantu Proses Evakuasi Longsor Karo (Dok. IDN Times)

IDN Times mencatat, ada sejumlah bencana ekologi yang terjadi di Sumut dalam sepekan terakhir. Totalnya, bencana itu memakan 29 korban jiwa. Dua orang dilaporkan masih hilang.

Rinciannya; banjir menewaskan dua korban jiwa di Kabupaten Tapanuli Selatan pada 23 November 2024. Di hari yang sama empat orang ditemukan meninnggal dunia dan dua orang hilang karena banjir di Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, pada Sabtu, 23 November 2024.

Kemudian, empat orang ditemukan meninggal dunia dalam bencana longsor di Kabupaten Padanglawas Utara, Sabtu (23/11/2024). Bencana longsor memakan 10 korban jiwa di kawasan di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sabtu (23/11/2024).

Teranyar, bencana longsor terjadi di kawasan Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang memakan 9 korban jiwa pada Rabu (27/11/2024).

3. BPBD mengajukan status siaga darurat

PGE Area Sibayak Bantu Proses Evakuasi Longsor Karo (Dok. IDN Times)

Bencana dalam sepekan terakhir membuat Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mengajukan status siaga darurat ke pejabat gubernur Sumut, Agus Fatoni, Kamis (28/11/2024).

Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan alasan lainnya, karena intensitas hujan tinggi terjadi sejak 27 November hingga 4 Desember 2024.

"Kita mengusulkan kepada pak gubernur untuk membuat status siaga darurat bencana provinsi Sumut sampai akhir Desember," ujar Pancasilawati di Pemprov Sumut.

Saat ini, usulan status siaga bencana masih menunggu persetujuan Pj Gubernur Sumut. "Pak PJ (penjabat) sangat merespon, ini lagi penandatanganan, Isinya siaga darurat untuk kita mempersiapkan kesiapsiagaan provinsi Sumut untuk menghadapi musim hujan," ujarnya. 

"Upaya (siaga darurat itu) nanti kita sampaikan, (jadi nanti) melalui SK (surat keputusan) komandonya. Ada lagi SK Komando siapa berbuat apa, instansi ini berbuat apa, instansi ini berbuat apa. Itu ditindaklanjuti di dalam aktifasi komandonya," tambahnya.

Editorial Team