Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kopaska Latihan Peperangan Laut Khusus di Batam

Prajurit Kopaska TNI AL saat melakukan latihan peperangan laut khusus di Batam (Dok:Lantamal IV Batam)

Batam, IDN Times - Sebanyak 251 prajurit dari berbagai satuan berkumpul di lapangan apel Markas Komando (Mako) Lantamal IV Batam. Para prajurit ini berasal dari Kopaska Armada I, Lantamal IV Batam, Yonmarhanlan IV, Ditpolair Polda Kepri, Bakamla, PSDKP Batam, hingga SAR Kota Batam.

Apel gelar pasukan yang dilaksanakan pada, Senin (18/11/2024) menandai dimulainya latihan Peperangan Laut Khusus yang dirancang untuk menguji kesiapan pasukan dalam menghadapi tantangan operasi laut yang semakin kompleks.

 "Latihan intensif ini berlangsung selama 16 hari, dimulai 6 November 2024 hingga 24 November 2024," kata Komandan Pusat Komando Pasukan Katak (Danpuskopaska) TNI AL, Laksamana Pertama TNI Baroyo Eko Basuki didampingi Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto.

1. Persiapan anggota pelatihan

Danpuskopaska TNI AL, Laksamana Pertama TNI Baroyo Eko Basuki (tengah) didampingi Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto (kanan) (Dok:Lantamal IV Batam)

Dalam apel tersebut, Danpuskopaska Laksma Baroyo menegaskan pentingnya latihan ini untuk mengasah kemampuan teknis dan operasional prajurit. Tahap awal difokuskan pada penguatan strategi infiltrasi dan ekstraksi.

Materi latihan mencakup operasi bawah laut, permukaan laut, hingga manuver udara, dengan simulasi medan perang yang dirancang sedekat mungkin dengan kondisi sebenarnya.

"Latihan ini menjadi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari. Dimulai dari markas, kami akan bergerak ke wilayah strategis di Lantamal IV, yang merupakan salah satu kawasan paling penting di dunia," kata Laksma Baroyo.

2. Menaklukkan wilayah strategis di Kepri

Prajurit Kopaska TNI AL saat mengamankan kawasan strategis di Kabil, Nongsa, Kota Batam (Dok:Lantamal IV Batam)

Dari markas, latihan berlanjut ke wilayah strategis seperti Tanjung Pinang, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bintan, Kabil, dan Punggur di Batam. Lokasi-lokasi ini dipilih karena tingkat kerawanannya yang tinggi, menuntut kesiapan maksimal dari setiap prajurit.

Manuver pertama dilakukan di Kota Tanjung Pinang dengan melibatkan KRI Lebuh dan sejumlah kapal dari Bakamla.

Di sini, prajurit dilatih untuk melakukan terjun tempur dari udara, diikuti infiltrasi di bawah laut. Setelah itu, latihan berlanjut ke KEK Bintan, di mana prajurit menghadapi simulasi medan perang berbasis pantai.

Puncak latihan berlangsung di perairan Kabil dan Punggur. Dalam skenario ini, pasukan diuji dalam misi penyelamatan di tengah ancaman tingkat tinggi. Penggunaan Combat Boat menjadi sorotan, menampilkan manuver cepat dan presisi tinggi di perairan yang dikenal berisiko tinggi.

3. Kolaborasi dan pengalaman nyata

Prajurit Kopaska TNI AL saat berada di atas langit Provinsi Kepulauan Riau (Dok:Lantamal IV Batam)

Latihan ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan kemampuan Kopaska, tetapi juga memperkuat sinergi dengan satuan pendukung lainnya.

“Kolaborasi antara Kopaska dan Lantamal IV menunjukkan kekuatan koordinasi yang solid, terutama di wilayah kerja yang sangat strategis ini,” tambah Laksma Baroyo.

Dengan adanya latihan ini, TNI AL berharap para prajurit semakin siap menghadapi tantangan di medan perang yang sesungguhnya. Latihan ini juga menjadi komitmen nyata TNI AL dalam menjaga kedaulatan perairan strategis Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Putra Gema Pamungkas
EditorPutra Gema Pamungkas
Follow Us