Kebijakan 5 Hari Sekolah di Sumut Harus Sesuai Ketentuan Nasional

Medan, IDN Times - Rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) untuk menerapkan sistem lima hari sekolah speekan pada tahun ajaran 2025/2026 menuai perhatian publik. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu’ti, pun angkat bicara.
Menurutnya, kebijakan itu sah saja selama sesuai dengan ketentuan nasional. Sementara di sisi lain, Gubernur Sumut Bobby Nasution menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dan menjajaki program serupa untuk jenjang SD-SMP.
1. Kebijakan lima hari sekolah harus memenuhi 40 jam belajar

Rencana lima hari sekolah bukan hal baru di dunia pendidikan Indonesia. Menteri Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa aturan ini sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.
Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah, pada pasal 2, disebutkan bahwa hari sekolah dilaksanakan 8 jam dalam 1 hari atau 40 jam selama 5 hari dalam seminggu. Lama belajar dalam sehari tersebut, sudah termasuk jam istirahat selama 2,5 jam dari 5 hari dalam 1 minggu. Namun, Peraturan Menteri itu tidak menyebutkan pukul berapa paling dini atau paling siang sebuah kegiatan pembelajaran boleh dimulai.
"(Jadi) 5 hari boleh, 6 hari boleh. Semua itu, ada wewenangnya pada Pemerintah daerah, yang dihitung lama satu minggu," jelas Menteri Abdul Mu’ti di Medan, Selasa (8/7/2025).
2. Penerapan 5 hari belajar harus dimaksimalkan dengan keterlibatan orangtua murid

Sebelumnya, Gubernur Bobby Nasution menekankan bahwa program ini bukan sekadar memadatkan hari belajar, tetapi juga mendorong orang tua ikut aktif dalam pembentukan karakter anak.
“Maka dari orang tua kita inginkan ada khusus sehari - dua hari peran orang tua terlibat, jangan juga setelah program ini kita buat justru masuk ke Bimbel semua,” kata bobby.
Ia berharap, adanya waktu luang di akhir pekan bisa dimanfaatkan untuk interaksi keluarga, bukan justru digantikan dengan jadwal belajar tambahan di luar sekolah.
3. Sekolah gratis disiapkan pemprov sumut

Tak hanya soal hari sekolah, Bobby juga menggulirkan sejumlah program pendidikan lain seperti sekolah gratis dan pembangunan sekolah unggulan, terutama di wilayah terpencil seperti Kepulauan Nias.
“Target kita maunya lima. Setahun satu, target kami mudah mudahan lima,” kata Bobby.
Ia juga mendorong Kepala Dinas Pendidikan Sumut untuk segera merealisasikan sekolah gratis, yang sejalan dengan visi pendidikan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.