Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ekonom Prediksi Kans Deflasi November Dipengaruhi Turunnya Harga Cabai

Ilustrasi Deflasi (IDN Times)
Ilustrasi Deflasi (IDN Times)
Intinya sih...
  • Diperkirakan deflasi Sumut pada bulan November ini akan dipicu oleh penurunan pada harga cabai merah hingga emas
  • Ancaman cuaca buruk tetap berpeluang memicu kenaikan harga yang tak terduga nantinya
  • Pemicu tingginya inflasi di wilayah Sumatera belakangan ini adalah mitigasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Sesuai dengan perkiraan sebelumnya, Sumut merealisasikan deflasi pada bulan Oktober 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sumut deflasi sebesar 0.2 persen secara bulanan atau month to month. Secara tahunan atau year on year laju tekanan inflasi di Sumut mencatatkan angka 4.97 persen, sekaligus masih menjadi provinsi dengan inflasi tertinggi di tanah air.

Seperti harga cabai rawit dan cabai hijau yang mengalami penurunan di bulan Oktober kemarin. Namun, harga cabai merah yang secara rata-rata masih lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya, membuat peluang Sumut kembali mencetak deflasi di November sangat terbuka. Pada hari ini saja harga cabai merah sudah turun di kisaran Rp45 ribu hingga Rp55 ribu per Kg. Kemudian, di dua pekan terakhir November harga cabai merah diproyeksikan akan berada dalam rentang Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per Kg.

1. Diperkirakan deflasi Sumut pada bulan November ini akan dipicu oleh penurunan pada harga cabai merah hingga emas

ilustrasi emas (unsplash.com/Zlaťáky.cz)
ilustrasi emas (unsplash.com/Zlaťáky.cz)

Pengamat ekonom, Gunawan Benjamin menyoroti inflasi Sumut yang masih tinggi, dan peluang di bulan November 2025 ini. Dia menilai bahwa, wilayah Sumut memiliki peluang besar untuk mencetak deflasi yang lebih besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Saya memperkirakan deflasi Sumut pada bulan November ini akan dipicu oleh penurunan pada harga cabai merah, emas perhiasan, cabai hijau, wortel dan kemungkinan bawang merah. Namun ada ancaman di mana inflasi bisa saja disumbangkan oleh komoditas minyak goreng, beras dan daging ayam," katanya.

2. Ancaman cuaca buruk tetap berpeluang memicu kenaikan harga yang tak terduga nantinya

IMG_20250904_120518.jpg
Noor Jannah seorang prakirawan cuaca di Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang menunjukkan pergerakan angin kencang yang berhembus di tiap kabupaten/kota. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kondisi ini, bisa membuat potensi deflasi besar di Sumut pada bulan Oktober akan terbebani dengan sejumlah komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi yang cukup signifikan dan di bulan ini komoditas yang berpeluang mengalami kenaikan lebih dipicu oleh sisi supply serta ancaman cuaca buruk tetap berpeluang memicu kenaikan harga yang tak terduga nantinya.

Jika melihat realisasi inflasi Sumut yang saat ini, perbedaan angkanya cukup signifikan dibandingkan dengan wilayah di jawa maupun di luar jawa selain sumatera. Untuk realisasi inflasi di luar pulau sumatera saat ini angka inflasinya banyak yang dibawah 3%. Sehingga Sumut, Aceh, Riau, dan Sumatera Barat berpeluang secara bergantian akan menduduki posisi inflasi tertinggi di akhir tahun.

3. Pemicu tingginya inflasi di wilayah Sumatera belakangan ini adalah mitigasi

ilustrasi mitigasi (pexels.com/Denniz Futalan)
ilustrasi mitigasi (pexels.com/Denniz Futalan)

Dia juga memprediksi, dengan sumbangan produksi tanaman hortikultura khususnya cabai dari ketiga wilayah seperti Aceh, Sumatera Barat dan Sumut. Maka, peluang wilayah yang akan menyandang predikat inflasi tertinggi adalah Riau dan Sumut di penghujung tahun 2025.

"Dan pemicu tingginya inflasi di wilayah Sumatera belakangan ini adalah mitigasi yang minim terhadap kemarau yang melanda sekitar 3 bulan didataran rendah Sumut, dan lebih dari 4 bulan di wilayah dataran tinggi Sumatera Utara," tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

[BREAKING] Gubernur Riau Digiring Pakai Rompi Oranye dan Diborgol

05 Nov 2025, 14:29 WIBNews