Jakarta, IDN Times - Persija Jakarta sudah melangkah di babak kualifikasi Liga Champions Asia ronde kedua.
Lawannya adalah klub peserta A-League, Newcastle United Jets.
Namun, walau berstatus peserta Liga Australia, Newcastle Jets bukan lawan yang mustahil dikalahkan oleh Persija.
Musim ini, Newcastle Jets bukan seperti musim lalu. Setelah finis sebagai runner-up di bawah Sydney FC, Roy O'Donovan dan kolega kepayahan untuk melanjutkan ritme musim lalu. Di klasemen sementara, mereka terdampar di posisi ke-7, dan tertinggal cukup jauh dari tim-tim lain di papan atas.
Performa mereka belakangan juga fluktuatif, termasuk di dua laga terakhir jelang laga melawan Macan Kemayoran. Sempat pesta gol dengan skor 1-5 di markas Western Sydney, seminggu berselang mereka tertahan 1-1 saat meladeni Wellington Phoenix. Modal ini yang bisa jadi peluang bagi Persija karena performa Newcastle Jets sedang tidak baik.
Selepas laga melawan Home United, Persija menunjukkan bahwa mereka punya peluang meraih kemenangan di kandang Newcastle Jets. Salah satunya melalui skema serangan balik.
Kecepatan Riko Simanjuntak dipadu dengan ketajaman Marko Simic bisa menyakiti Newcastle Jets. Terlebih, dua bek tengah Jets, Nikolai Topor-Stanley dan Nigel Boogaard, sudah cukup uzur yakni berusia 33 dan 32 tahun. Ini yang bisa dieksploitasi oleh kecepatan para winger Persija dapat peluang untuk menyakiti melalui serangan balik.
Nama penyerang asal Republik Irlandia, Roy O'Donovan, menjadi headline di media-media terkait potensinya menjadi ancaman bagi Persija. Namun, walau menjadi top skor sementara Newcastle Jets dengan sumbangsih 5 gol, penyerang berusia 33 tahun ini sudah bukan ancaman besar lagi. Dan juga, pengalamannya yang pernah bermain bersama Mitra Kukar tak lagi relevan dinilai sebagai nilai plus karena Persija jauh berubah dibanding tahun 2015 lalu.