Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BBKSDA Menyelidiki Kemunculan Diduga Harimau di Padangsidimpuan

Tim BBKSDA Sumut melakukan penelusuran kemunculan satwa liar diduga harimau di Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara. (Dok BBKSDA Sumut)

Padangsidimpuan, IDN Times – Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara melakukan penelusuran terkait kemunculan diduga harimau di Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Sumatra Utara. Dugaan kemunculan itu mulai mencuat pada 30 Mei 2025.

1. Berawal dari laporan warga yang melihat satwa bercorak belang

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Ltshears)

Laporan pertama datang dari seorang warga bernama KH, yang saat itu tengah menyadap karet di kebun wilayah Tor Maronjak Saba Siminjak. Sekitar pukul 14.00 WIB, ia mengaku melihat sosok satwa liar dengan bagian punggung, kaki belakang, dan ekor berwarna kuning berbelang, disertai suara auman.

Karena panik dan takut, KH langsung mengajak anaknya kembali ke kampung dan melaporkan kejadian itu kepada Kepala Dusun I Desa Pudun Jae. Informasi ini kemudian diteruskan ke perangkat desa, Babinsa, dan diposting di media sosial sekitar pukul 16.00 WIB.

2. BBKSDA Sumut bersama aparat turun langsung untuk verifikasi

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Bkorsten)

Setelah menerima laporan, tim dari BBKSDA Wilayah III Padangsidimpuan langsung menghubungi Kepala Desa dan Kepala Dusun serta menemui KH pada malam harinya. Disepakati bahwa keesokan harinya, Sabtu, 31 Mei 2025 pukul 09.00 WIB, tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA, Polsek Batunadua, Koramil, serta masyarakat akan melakukan pengecekan ke lokasi.

“Dua lokasi yang disebutkan warga telah diperiksa secara menyeluruh. Namun, tim tidak menemukan jejak kaki maupun cakaran satwa liar. Tanah di area tersebut tergolong keras, kering, dan tertutup serasah daun karet, yang menyulitkan pelacakan jejak secara visual,” ujar Ketua Bidang Humas BBKSDA Sumut  Alfianto Siregar. 

3. Tim imbau warga tetap waspada dan tidak bertindak gegabah

ilustrasi hutan hujan tropis (pexels.com/rizknas)

Meski tidak ditemukan bukti fisik, tim BBKSDA Sumut tetap mengimbau warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di kebun atau sawah.

“Kami mengimbau agar warga tidak pergi sendirian ke ladang, tidak terlalu pagi (di atas pukul 08.00 WIB) dan sudah kembali sebelum sore (paling lambat pukul 16.00 WIB), serta tidak memasang jerat atau berburu,” jelasnya.

Warga pun diminta segera melaporkan jika terdapat informasi atau temuan baru, warga diminta segera melaporkannya kepada petugas. Tim juga berencana memasang kamera jebakan (camera trap) dan menggelar patroli sapu jerat sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi ancaman terhadap satwa maupun keselamatan warga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us