Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bagi Gubernur Edy Rahmayadi, Makna Iduladha Adalah Pengorbanan

IDN Times/Prayugo Utomo

Medan, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi begitu mengagumi kisah Nabi Ibrahim dengan anaknya Nabi Ismail. Bagi Edy kisah itu menunjukkan betapa taatnya Ibrahim kepada Allah.

Bagaimana saat Ibrahim diperintahkan Allah untuk menyembelih Ismail. Betapa hancurnya hati Ibrahim di awal. Namun akhirnya Ismail yang menguatkannya sebagai bentuk keimanan kepada Allah.

1. Edy memaknai Iduladha dengan pengorbanan

IDN Times/Prayugo Utomo

Edy Rahmayadi mengatakan meminta warganya memaknai betul apa arti dari  Iduladha. Dia berharap masyarkat bisa memperkokoh kadar keimanan.

Selain itu, bagi mantan Pangkostrad itu , Iduladha berarti pengorbanan. Berkaca dari kisah Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya untuk disembelih.

“Kalau kita hitung pengorbanan kita dibanding pengorbanan Ibrahim, (rasanya) kecil sekali. Tapi saat ini  kita merasa selalu besar. Ini yang perlu untuk kita (selalu) tawakal,’’ ujar Edy usai menghadiri salat Idul Adha di Lapangan  Merdeka Medan, Minggu (11/8).

2. Masih banyak manusia yang lupa bersyukur

IDN Times/Prayugo Utomo

Bagi Edy, kondisi keumatan saat ini adalah lupa mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. Tak sedikit manusia yang lupa berbagi dan berkorban untuk orang lain.

 “Memberikan sedikit sudah jadi perhitungan sama kita, yang berhak memperhitungkan adalah Allah, bukan kita. Berkorbanlah untuk umat dan kita harus (tetap) Istiqomah,” pungkasnya.

3. Ingatkan solidaritas dalam berbangsa dan bernegara

Ilustrasi (IDN Times/Prayugo Utomo)

Salat Iduladha di Lapangan Merdeka Medan berlangsung khusyuk. Ribuan masyarakat ikut dalam salat yang diimami oleh Qori Nasional asal Sumuf Fikri Munawar. Sedangkan Sekretaris MUI Kota Medan Syukri Albani bertindak sebagai khatib.

Dalam khutbahnya, syukri berpesan  agar umat Islam terus memperkokoh ukhuwah lslamiyah, dalam menyikapi suatu perbedaan  dalam berbansa dan bernegara

“Terus terang, solidaritas umat Islam sekarang  ini  ibarat buih di tengah lautan. Mudah hancur  di hempas ombak di  tengah karang. Mari kita hidupkan ghirah ke-Islaman kita dengan menjaga utuh persatuan dan kesatuan bangsa ini,” ujar Syukri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo
Follow Us