Pemprov Aceh Pastikan Sekolah Kembali Aktif 5 Januari 2026

- 214 sekolah SMA rusak, 78 unit kategori rusak berat
- Aktivitas di sekolah penting untuk pemulihan psikologis siswa korban bencana
- Sarana darurat digunakan, guru berperan dalam pemulihan psikis siswa korban banjir
Banda Aceh, IDN Times- Bencana hidrometeorologi yang menerpa Provinsi Aceh pada 26 November 2025 lalu menghentikan kegiatan belajar mengajar. Banyak fasilitas sekolah yang rusak karena terdampak.
Namun Pemerintah Provinsi Aceh sudah memastikan akan mengaktifkan lagi seklah pada 5 Januari 2026 seiring dengan dimulainya semester genap tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan pendidikan dimulai serentak di seluruh wilayah Aceh. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir.
Ia menegaskan bahwa kendala infrastruktur akibat bencana meteorologi tidak boleh menjadi alasan terhentinya hak pendidikan anak-anak Aceh.
1. Sebanyak 214 sekolah SMA rusak, 78 unit kategori rusak berat

Berdasarkan data terbaru dari Posko Penanganan Bencana Meteorologi Pemerintah Aceh, tercatat dari 555 unit SMA di seluruh Aceh, sebanyak 214 unit terdampak banjir dan tanah longsor. Wilayah terdampak paling signifikan meliputi Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.
“Kondisi di lapangan memang menantang, di mana ada 78 unit sekolah yang masuk kategori rusak berat. Namun, saya instruksikan agar proses belajar mengajar tetap dilaksanakan. Pendidikan harus hadir sebagai pemberi kepastian di tengah situasi bencana,” ujar Sekda Aceh, M. Nasir, dalam keterangannya, Senin (29/12/2025).
2. Sekolah diharapkan membantu pemulihan siswa

Menurut Nasir, aktivitas di sekolah menjadi faktor penting untuk pemulihan psikologis siswa yang jadi korban bencana. "Kehadiran siswa di sekolah akan membantu mereka kembali ke ritme hidup normal, yang merupakan bagian penting dari pemulihan pascabencana," tambahnya.
2. Sekolah yang rusak parah akan gunakan sarana darurat

Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh sekaligus Juru Bicara Posko Penanganan Bencana, Murthalamuddin, telah mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh kepala sekolah tingkat SMA di Aceh.
“Bagi sekolah yang mengalami kerusakan berat sehingga ruang kelas tidak dapat digunakan, kami instruksikan untuk menggunakan sarana darurat. PBM tidak boleh berhenti. Kami telah meminta para kepala sekolah untuk memastikan ketersediaan tempat belajar sementara agar siswa tetap bisa masuk sesuai jadwal,” jelas Murthalamuddin.
3. Total 3.100 sekolah terdampak di Sumatra

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengatakan, ada 3.100 sekolah yang terdampak tercatat mengalami kerusakan berat yang membutuhkan banyak perbaikan di Sumatra baik Aceh, Sumut dan Sumbar.
“Pemerintah sudah mempersiapkan agar proses kegiatan belajar berlangsung pada 5 Januari 2026, ada 587 sekolah yang masih dalam proses pembersihan. Ini dipercepat, target kita adalah tanggal 4 Januari sudah selesai,” kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Senin (29/12/2025).
Dia juga menyebut ada 54 sekolah yang akan meneruskan kegiatan belajar mengajar di tenda pengungsian selama masa rehabilitasi gedung sekolah.


















