- Tahun 2015, 8 gajah mati
- Tahun 2016, 2 gajah mati
- Tahun 2018, 2 gajah mati
- Tahun 2019, 1 gajah mati
- Tahun 2020, 3 gajah mati
- Tahun 2023, 3 gajah mati
- Tahun 2024, 2 gajah mati
- Tahun 2025, 2 gajah mati
Anak Gajah Sumatra Kembali Mati di Riau, Kematian ke-24 Dalam 10 Tahun

- Kronologi kematian gajah Tari
- Gajah Tari tampak sehat sebelum mati, dokter hewan lakukan nekropsi untuk mencari penyebab kematian.
- 24 gajah mati dalam 10 tahun terakhir di Provinsi Riau
IDN Times, Pelalawan - Seekor anak gajah Sumatra atau Elephas Maximus Sumatrensis kembali mati di Provinsi Riau, tepatnya di camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga, Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan. Anak gajah yang masih berumur 2 tahun itu, ditemukan mati pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
"Anak gajah (yang mati) ini berjenis kelamin betina, namanya Kalistha Lestari atau biasa dipanggil Tari. Pagi tadi, mahout yang bertugas cek lapangan menemukan gajah Tari dalam keadaan berbaring tanpa gerakan dan dinyatakan mati," ucap Kepala Balai TNTN Heru Sumantoro, Rabu siang.
Heru melanjutkan, sebelum mati, kondisi gajah Tari terlihat dalam keadaan baik-baik saja.
"Padahal Selasa (9/9/2025) kemarin masih terlihat baik-baik saja," lanjutnya.
1. Begini kronologi kematian gajah

Heru menceritakan, pada Selasa kemarin, gajah Tari masih menunjukkan kondisi yang sehat. Dimana, sekitar pukul 07.43 WIB, gajah Tari tampak aktif, bermain seperti biasa. Dengan nafsu makan yang normal, feses baik, serta tanpa tanda kelemasan.
"Selasa kemarin itu, intensitas menyusu gajah Tari yang sedikit
berkurang. Sore hari sekitar pukul 17.00 WIB juga tetap stabil tanpa gejala sakit," cerita Heru.
Dengan kematian gajah Tari ini, pihaknya kemudian menghubungi dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan fisik. Dimana, hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada ditemukan luka atau trauma pada tubuh gajah Tari.
"Namun perutnya terlihat sedikit menggembung," terang Heru.
2. Tindak lanjut Balai TNTN

Untuk memastikan penyebab kematian gajah Tari, dokter hewan melakukan tindakan nekropsi atau bedah bangkai dan mengambil sampel organ untuk pemeriksaan laboratorium. Sampel tersebut akan dikirim ke Bogor (Provinsi Jawa Barat) untuk analisis lebih lanjut.
"Penanganan selanjutnya, Balai TNTN berkomitmen untuk menunggu hasil pemeriksaan laboratorium sebagai dasar ilmiah dalam mengetahui penyebab kematian. Hasil resmi akan disampaikan setelah proses analisis selesai," jelas Heru.
3. 24 gajah mati dalam 10 tahun terakhir

Diketahui, dalam 10 tahun terakhir ini, puluhan gajah mati di Provinsi Riau. Gajah Tari menjadi hewan satwa mati yang ke 24.
Berdasarkan data yang dirangkum IDN Times, 23 gajah mati di TNTN. Sedangkan seekor anak gajah lagi, mati di Desa Gunung Mulya, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.
Ini rinciannya:
TNTN
Kampar
- Tahun 2025, 1 gajah mati