Banda Aceh, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat luas wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Aceh Selatan, mencapai 77 hektare.
“Lebih kurang luas karhutla yakni 77 hektare,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA, Fadmi Ridwan, kepada IDN Times, pada Minggu (31/8/2025).
Fadmi menyampaikan karhutla hanya terjadi di tiga gampong di Kecamatan Bakongan. Di antaranya, Gampong Ujong Mangki, Gampong Padang Beurahan, dan Gampong Ujung Padang.
Karhutla, kata dia, terjadi pertama kali pada Selasa (19/8/2025) dan baru padam, Sabtu (29/8/2025) . Upaya pemadaman pun turun melibatkan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, serta Manggala Agni, dan masyarakat.
“Setelah 10 hari secara terus menerus terjadi kebakaran di Bakongan, Aceh Selatan, api dapat dipadamkan secara total,” ujar Fadmi.
“Hujan yang turun dua malam berturut-turut menjadi penentu padamnya api yang membakar lahan gambut yang nyaris merambat ke TNGL,” imbuhnya.
Fadmi mengatakan upaya pemadaman karhutla juga dibantu dengan menggunakan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memadamkan api menggunakan teknik pengeboman air atau water bombing.
“Hanya satu hari dua malam atau pada tanggal 28 Agustus 2025. Saat ini helikopter sudah kembali,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBA itu.
Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalopspb) BPBA mencatat, luas karhutla pada hari pertama lebih kurang 15 hektare. Keesokan harinya, wilayah yang terbakar mulas menjadi 26 hektare.
Hari ketiga menjadi lebih kurang 42 hektare, hari keempat 57 hektare, hari kelima 60 hektare, hari keenam 65 hektare, hari ketujuh 72 hektare, hari kedepalan 75 hektare, dan hari kesembilan 77 hektare.