Nilai Transaksi PayLater di Medan Tumbuh 87,34 Persen dalam 2 Tahun

- Pertumbuhan PayLater di daerah mampu memperluas akses kredit dan menggerakkan ekonomi lokal
- Medan menjadi salah satu pusat pertumbuhan PayLater di luar Jabodetabek dengan lonjakan adopsi yang signifikan
- Kredivo akan memperluas layanan ke kota-kota besar di luar Jabodetabek, termasuk Medan, dengan limit hingga Rp 50 juta dan tenor cicilan sampai 24 bulan
Medan, IDN Times– Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau PayLater semakin diminati masyarakat di berbagai daerah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan secara nasional mencapai Rp 8,56 triliun per Juni 2025.
Data Kredivo menunjukkan, pengguna dari kota tier 2 dan tier 3 pada 2023 telah menyumbang 53,6% dari total pengguna. Angka ini menegaskan bahwa akses keuangan digital kini semakin merata, tidak hanya terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek.
Meski trennya positif, tantangan tetap ada. Salah satu yang paling krusial adalah miskonsepsi yang menyamakan PayLater dengan pinjaman daring atau bahkan pinjaman online ilegal. Minimnya pemahaman mengenai hak dan kewajiban pengguna berpotensi memicu keterlambatan pembayaran, buruknya skor SLIK, hingga risiko terjerat pinjol ilegal. Padahal, jika digunakan dengan bijak, PayLater bisa menjadi instrumen yang membantu arus kas, menjaga daya beli, dan membangun riwayat kredit formal.
“Pesatnya pertumbuhan PayLater di daerah membuktikan bahwa akses kredit digital yang terjangkau memang nyata. Literasi keuangan harus menjadi fondasi utama agar layanan ini tidak disalahartikan. PayLater bukan pinjaman daring, apalagi pinjol ilegal. Digunakan secara benar, PayLater justru bisa memberi manfaat positif,” ujar Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, Selasa (12/8/2025).
1. Pertumbuhan PayLater di daerah diyakini mampu memperluas akses kredit sekaligus menggerakkan ekonomi lokal

Sebagai pelopor PayLater di Indonesia, Kredivo menegaskan bahwa ekspansi ke daerah bukan sekadar strategi bisnis, melainkan juga bagian dari komitmen membangun literasi keuangan digital yang inklusif. Berbagai program edukasi seperti #AutoMikir, #AndaiAndaPandai, Generasi Djempolan, dan Kredicast menjadi sarana Kredivo untuk mengajak masyarakat memanfaatkan PayLater dengan bijak, sekaligus memperkuat pondasi industri keuangan digital yang sehat di luar Jabodetabek.
Pertumbuhan PayLater di daerah diyakini mampu memperluas akses kredit sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Namun, rendahnya literasi keuangan juga memicu risiko, mulai dari penipuan hingga pencatatan keterlambatan di SLIK yang berdampak pada skor kredit.
“Pertumbuhan PayLater menunjukkan masyarakat semakin mencari solusi keuangan yang mudah diakses, cepat, dan terjangkau. Tapi salah persepsi dan risiko gagal bayar harus diantisipasi. Edukasi pinjam dengan bijak bukan sekadar pelengkap, tapi kewajiban agar pertumbuhan ini sehat dan inklusif,” ujar Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS.
2. Medan Jadi Salah Satu Pusat Pertumbuhan PayLater

Medan mencatat lonjakan adopsi PayLater yang signifikan. Dalam periode 2022–2024, jumlah pengguna Kredivo di kota ini tumbuh 57,85 persen, jumlah transaksi naik 57,89 persen, dan nilai transaksi melesat hingga 87,34 persen. Capaian ini menjadikan Medan salah satu pusat ekonomi digital terbesar di luar Jabodetabek.
“Adopsi PayLater di daerah berdampak langsung pada aktivitas ekonomi lokal. Jika digunakan untuk kebutuhan produktif atau pengeluaran harian rumah tangga, perputaran ekonomi akan lebih cepat. Tapi literasi finansial dan perlindungan konsumen tetap prioritas,” jelas Huda.
Menariknya, tenor bayar 1 bulan dengan bunga 0 persen menjadi pilihan dominan pengguna Kredivo di Medan, dengan kenaikan 57 persen pada 2024 dibanding 2022. Tren ini menunjukkan perilaku pengguna yang cermat dalam mengatur cash flow, menghindari beban cicilan jangka panjang.
“Medan punya potensi besar dalam adopsi keuangan digital. Pertumbuhan signifikan ini mendorong kami memperluas jangkauan, memperkuat kerja sama dengan merchant lokal, dan menghadirkan layanan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tambah Indina.
3. Ekspansi dan strategi Kredivo ke depan

Untuk menopang pertumbuhan, Kredivo memperluas layanannya ke kota-kota besar di luar Jabodetabek, termasuk Medan, dengan limit hingga Rp 50 juta dan tenor cicilan sampai 24 bulan. Strategi ini diperkuat lewat kolaborasi dengan merchant offline lokal, kampanye edukasi finansial, serta dukungan figur publik seperti Andre Taulany untuk menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas.