Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Jenis Prospek dalam Penjualan dan Pemasaran, Kamu Wajib Tahu!

Digital marketing (pexels.com/fauxels)

Prospek penjualan adalah audiens yang menunjukkan minat terhadap produk atau layanan tapi belum melakukan pembelian. Nah, apa kamu tahu manfaat masing-masing prospek? Banyak pemasar berfokus pada jumlah leads tanpa menyadari kualitasnya.

Faktanya, lebih dari 60 persen prospek yang masuk sering kali tidak dikelola dengan tepat, sehingga potensi penjualan pun terbuang sia-sia.

Bayangkan kalau setiap leads yang kamu terima memiliki peluang lebih besar untuk dikonversi. Di sinilah pentingnya mengenal jenis-jenis leads secara mendalam.

Saat kamu tahu bagaimana memperlakukan setiap jenis prospek, kamu bisa menyesuaikan strategi yang tepat. Tahu kapan dan bagaimana mengumpulkan serta mengelola leads bisa membuat perbedaan besar dalam hasil akhir.

Simak tujuh jenis leads yang perlu kamu ketahui untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaranmu.

1. Cold leads

ilustrasi melihat konten marketing (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Cold leads adalah prospek yang belum pernah berinteraksi atau menunjukkan minat terhadap bisnismu sebelumnya. Mereka mungkin tidak tahu siapa kamu atau apa yang kamu tawarkan. Biasanya, leads ini diperoleh dari vendor lain atau merupakan hasil pengumpulan data yang tidak relevan dengan kebutuhan saat ini. Mengirim email atau pesan kepada mereka mungkin akan terasa tiba-tiba dan tidak terduga.

Untuk memulai komunikasi dengan cold leads, buatlah email pengantar yang jelas menunjukkan nilai produkmu. Personalisasi pesan dengan informasi spesifik yang relevan. Gunakan media sosial untuk menghubungi mereka dan tawarkan diskon atau penawaran khusus. Nurturing leads ini membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi dengan strategi yang tepat, mereka bisa menjadi pelanggan setia.

2. Warm leads

ilustrasi menyimak konten (pexels.com/Ivan Samkov)

Warm leads adalah individu yang sudah menunjukkan minat terhadap produk atau layananmu. Mereka mungkin telah berinteraksi dengan kontenmu, menghadiri webinar, atau mengunduh materi. Berbeda dengan cold leads, mereka sudah lebih familiar dengan brandmu dan memiliki potensi lebih besar untuk dikonversi menjadi pelanggan.

Bangun hubungan dengan warm leads melalui komunikasi yang personal dan tawarkan konten eksklusif. Lakukan check-in secara berkala tanpa mengganggu, seperti dengan mengirimkan ucapan selamat atau informasi bermanfaat. Webinar dan survei juga bisa jadi alat efektif untuk menjaga keterlibatan dan mengubah mereka menjadi peluang penjualan.

3. Hot leads

Melihat konten (pexels.com/Gustavo Fring)

Hot leads adalah prospek yang menunjukkan sinyal beli yang kuat. Mereka mungkin telah meminta informasi detail, terlibat dalam demo produk, atau menunjukkan niat untuk membeli dalam waktu dekat. Mereka siap untuk mengambil langkah berikutnya dan memerlukan penanganan yang cepat dan efisien.

Gunakan chat support real-time untuk menjawab pertanyaan mereka dan mengarahkan mereka menuju konversi. Tawarkan promosi atau diskon terbatas untuk mendorong keputusan pembelian segera. Pastikan pengalaman checkout yang mulus dan tawarkan rekomendasi produk tambahan sesuai kebutuhan mereka. Respon cepat dan penawaran bonus bisa meningkatkan peluang konversi.

4. Information qualified leads (IQLS)

ilustrasi menganalisis (pexels.com/MART PRODUCTION)

Information qualified leads (IQLS) adalah prospek yang mencari informasi mendalam tentang produk atau layananmu. Mereka menunjukkan ketertarikan dengan mengkonsumsi konten yang sangat spesifik dan menunjukkan durasi interaksi yang lama. Biasanya, mereka memerlukan informasi detail untuk membuat keputusan yang terinformasi.

Kumpulkan IQLS dengan menawarkan konten yang menjawab pertanyaan spesifik mereka. Buatlah materi interaktif seperti kuis atau infografis yang melibatkan mereka. Kirim email yang ditargetkan dengan informasi relevan dan undang mereka ke webinar atau konsultasi langsung untuk memperdalam keterlibatan mereka.

5. Marketing qualified leads (MQLS)

Ilustrasi digital marketing (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Marketing qualified leads (MQLS) adalah prospek yang telah terlibat dengan upaya pemasaranmu, seperti merespons email promosi atau mengklik iklan yang ditargetkan. Mereka menunjukkan minat dan lebih mungkin untuk merespons usaha penjualan berikutnya. 

Tingkatkan keterlibatan MQLS dengan menyusun konten yang dipersonalisasi sesuai minat mereka. Adakan webinar yang mendalam atau buatlah pusat konten yang relevan dengan preferensi mereka. Melakukan pendekatan yang lebih strategis akan membantu memindahkan mereka ke tahap berikutnya dalam funnel penjualan.

6. Product Qualified Leads (PQLS)

Ilustrasi saling terlibat (pexels.com/Gustavo Fring)

Product qualified leads (PQLS) adalah prospek yang sudah berinteraksi langsung dengan produkmu. Misalnya menggunakan uji coba gratis atau demo. Mereka sudah merasakan nilai dari produk yang kamu tawarkan dan lebih mungkin untuk menjadi pelanggan yang membayar.

Nurture PQLS dengan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi dan menawarkan tur produk secara langsung. Akses ke konten eksklusif seperti panduan dan studi kasus juga bisa membantu mereka memutuskan untuk membeli. Menyediakan materi yang relevan sesuai interaksi mereka akan meningkatkan kemungkinan konversi.

7. Sales Qualified Leads (SQLS)

ilustrasi menganalisis bisnis (pexels.com/Kampus Production)

Sales qualified leads (SQLS) adalah prospek yang telah menunjukkan keterlibatan tinggi. Mereka juga memenuhi kriteria tertentu yang menandakan kesiapan untuk penjualan langsung. Mereka sudah menunjukkan pemahaman yang jelas tentang kebutuhan mereka dan siap untuk melakukan pembelian.

Tangani SQLS dengan pendekatan konsultatif dan tunjukkan bagaimana produkmu bisa memenuhi kebutuhan mereka. Gunakan studi kasus dan cerita sukses untuk membangun kepercayaan dan tawarkan penawaran terbatas untuk mendorong keputusan cepat. Komunikasi yang transparan dan jelas sepanjang proses penutupan akan membantu memastikan keputusan pembelian yang positif.

Setiap jenis prospek memerlukan pendekatan yang berbeda, dan memahami cara mengelola mereka dapat meningkatkan hasil dari upaya pemasaran dan penjualan. Cobalah terapkan strategi ini dan lihat bagaimana proses konversi kamu meningkat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us