My Mama Kitchen, Resto Vegan yang Wadahi Remaja Berkebutuhan Khusus

Medan, IDN Times - My Mama Kitchen adalah salah satu kafe di Kota Medan yang tidak hanya menyajikan kafe vegetarian atau vegan pada umumnya. Namun juga memberdayakan remaja-remaja berkebutuhan khusus. Melatih mereka untuk bisa menjadi koki (chef), pelayan (waiter), helper, hingga kasir.
Kafe ini sangat terkenal dengan makanan yang bebas gluten dan 90 persen, produknya dibuat sendiri (home made). Tak hanya itu, kafe ini juga nol limbah (zero waste) sehingga sampah-sampah dapur tidak terbuang percuma, dengan diolah menjadi sesuatu yang berguna.
Di sini banyak memperkenalkan menu-menu vegetarian atau vegan agar lebih suka makan makanan sehat.
1. Remaja berkebutuhan khusus diberdayakan mulai usia 20 tahun hingga 32 tahun

Founder dan Director My Mama Kitchen, Elisabeth Lily menjelaskan bahwa remaja yang diberdayakan disini mulai dari usia 20 tahun hingga 32 tahun.
“Anak-anak kita sudah besar dan dewasa, meski sudah besar saya masih sebut anak-anak karena dari kita waktu itu masih kecil. Jadi, Farel (di sampingnya) sudah 20 tahun ada lagi usia 30 tahun dan 32 tahun juga ada. Mereka juga butuh kegiatan dan mata pencaharian dan kita buat sesuai dengan yang mereka suka, mereka kuasai,” ucapnya.
Elisabeth mengatakan, sebelum dibukanya My Mama Kitchen para remaja berkebutuhan khusus ini sudah sejak kecil ikut dengannya melalui homeschooling. Sehingga beberapa anak (mereka) lebih menyukai bidang kuliner, karena memang saat kecil sudah diajari memasak.
My Mama Kitchen dibuka sejak tahun 2019, dan mulai ramai tahun 2020 diorder secara online. Kemudian membuka kafe pada (5/6/2023) dan yang gabung di My Mama Kitchen dengan berkebutuhan khusus ada 8 orang.
“Jadi kita sendiri memang sudah punya sekolah untuk anak-anak ini dari kecil sampai besar. Yang kecil Homescholling dan yang besar namanya sekolah alam Medan. Untuk sementara belum memiliki asrama,” katanya.
2. My Mama Kitchen pernah meraup omzet Rp10 juta perbulan

Sementara, untuk omzet yang diperoleh pernah mencapai Rp10 juta perbulan. My Mama Kitchen berlokasi di Jalan Palang Merah nomor 112 Medan. Untuk koki Elisabeth sendiri yang dibantu dengan para remaja berkebutuhan khusus.
“Kafe kita uniknya karena kalau kita vegetarian tapi kita gak menggunakan makanan yang mengandung gluten. Jadi, 95 persen bahan kita buat sendiri (home Made),” katanya.
Konsep yang diciptakan Elisabeth dengan vegetarian atau vegan ini, bertujuan untuk mengedukasi banyak orang agar hidup lebih sehat.
“Jadi kalau misalnya ada orangtua yang membawa anak-anak berkebutuhan khusus datang ke tempat kita makan mereka pasti yakin bahwa makanan ditempat kita aman dan ada saja makanannya dan cocok. Tujuannya untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan juga orang yang ingin hidup sehat,” ucap Elisabeth.
3. Makanan vegetarian atau vegan dinilai bisa berdampak positif untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Dia berharap semua orang bisa menyadari pentingnya makanan vegetarian atau vegan karena makanan sehat.
“Bukan hanya untuk orang tertentu tetapi semakin kedepannya pasti kita akan menyadari bahwa makanan vegan itu jauh lebih baik,” katanya.
Selain itu juga, dirasakannya ada dampak positif yang diciptakan ketika memberikan makanan vegetarian atau vegan kepada anak berkebutuhan khusus. Salah satu contoh adalah emosi yang bagus dan stabil.
Pengiriman produk makanan My Mama Kitchen sudah sampai Jakarta, hingga ke Singapura (produk permen kulit jeruk). Salah satu menu favoritnya adalah khas Thailand, yang terbuat dari labu kuning bermanfaat untuk pencernaan.
Dalam memperingati hari vegan sedunia, mereka mengikuti pameran vegan dengan beragam menu di Medan Vegan Festival yang digelar oleh Indonesia Vegetarian Society (IVS).