5 Zat Penting yang Bikin Roti Lebih Tahan Lama dan Tetap Empuk

- Emulsifier membantu mencegah roti mengeras dan memperbaiki tekstur adonan.
- Humectant menjaga kelembapan roti sehingga tetap empuk meski disimpan beberapa hari.
- Enzim, mold inhibitor, dan hydrocolloids juga berperan dalam menjaga kelembapan dan kualitas roti.
Kamu pasti suka menikmati roti yang masih lembut dan enak meski sudah disimpan beberapa hari, kan? Sayangnya, kebanyakan roti cepat mengeras atau berjamur kalau gak langsung habis. Tapi tahukah kamu, ada beberapa zat penting yang bisa memperpanjang umur roti tanpa mengurangi kelezatannya?
Produsen roti menggunakan bahan-bahan khusus untuk memastikan roti tetap empuk dan tahan lama. Zat-zat ini bekerja dengan cara berbeda, mulai dari menjaga kelembaban hingga mencegah pertumbuhan jamur. Yuk, simak lima zat penting yang bikin roti lebih awet!
1. Emulsifier

Kalau kamu sering heran kenapa roti dari toko bisa tetap lembut meski disimpan beberapa hari, salah satunya karena adanya emulsifier. Zat ini membantu mencegah proses retrogradasi pati, yaitu kondisi ketika molekul pati dalam roti mengkristal kembali setelah dingin. Proses inilah yang bikin roti cepat mengeras.
Dengan menambahkan emulsifier, molekul pati jadi lebih stabil dan tidak mudah membentuk kristal. Hasilnya, roti tetap lembut lebih lama. Selain itu, emulsifier juga berfungsi memperbaiki tekstur adonan sehingga roti lebih mengembang dengan bentuk yang rapi.
2. Humectant

Kalau roti terlalu kering, biasanya teksturnya jadi keras dan gak enak dimakan. Di sinilah peran humectant bekerja. Zat ini membantu mengikat air di dalam roti sehingga kelembapannya tetap terjaga. Contoh humectant yang sering dipakai adalah gliserin atau madu.
Humectant berfungsi menarik dan menahan air bebas supaya gak gampang hilang. Efeknya, roti tetap empuk meski sudah disimpan beberapa hari. Jadi, selain memberi rasa manis alami, bahan ini juga punya fungsi penting dalam memperpanjang umur simpan roti.
3. Enzim

Zat penting berikutnya adalah enzim, khususnya amilase. Enzim ini bekerja memecah molekul pati menjadi gula yang lebih sederhana. Hasilnya, tekstur roti jadi lebih lembut dan gak gampang keras.
Selain itu, gula sederhana yang dihasilkan juga membantu menjaga kelembapan alami roti. Jadi selain bikin lebih empuk, enzim juga memperpanjang masa segar roti. Gak heran kalau roti di supermarket bisa tetap enak dimakan walau sudah beberapa hari sejak diproduksi.
4. Mold inhibitor

Salah satu penyebab utama roti basi adalah tumbuhnya jamur. Untuk mencegah hal ini, produsen biasanya menambahkan mold inhibitor. Zat ini bekerja dengan cara menurunkan pH roti sehingga lingkungan jadi kurang bersahabat untuk pertumbuhan jamur.
Bahan alami seperti cuka, sari kismis, atau asam sitrat bisa dipakai sebagai mold inhibitor. Ada juga bahan sintetis seperti kalsium propionat yang lebih efektif menghambat pertumbuhan mikroorganisme tertentu. Dengan adanya mold inhibitor, roti bisa lebih tahan lama tanpa cepat ditumbuhi jamur.
5. Hydrocolloids

Zat terakhir ini punya peran besar dalam menjaga kelembapan roti. Hidrokoloid, seperti agar, karagenan, atau gum akasia, bisa menarik dan menahan air di dalam roti. Efeknya, roti gak gampang kering meski disimpan lebih lama.
Selain menjaga kelembapan, hidrokoloid juga membuat tekstur roti lebih kenyal dan lembut. Itu sebabnya, banyak roti kemasan yang tetap terasa fresh walaupun sudah lewat beberapa hari setelah dibuka.
Ternyata ada banyak ilmu menarik di balik sepotong roti yang sering kamu makan sehari-hari. Dengan bantuan zat seperti emulsifier, humectant, enzim, mold inhibitor, dan hidrokoloid, roti bisa tetap empuk dan gak cepat basi. Jadi kalau kamu heran kenapa roti kemasan bisa lebih awet daripada roti rumahan, jawabannya ada pada bahan tambahan ini.
Selama digunakan dalam kadar yang tepat, semua zat ini aman dikonsumsi. Jadi kamu bisa menikmati roti yang tetap lembut dan enak tanpa harus khawatir cepat basi.
Sumber:
https://www.musimmas.com/resources/blogs/5-ingredients-that-extend-the-shelf-life-of-bread/