Cerita Aidil dan Toko Barang Antik Warisan Ayah, Makin Tua Makin Mahal

Para pembeli pun datang dari luar negeri 

Medan, IDN Times - Jika melintas di Jalan Sisingamangaraja, tak banyak orang yang sadar dengan keberadaan toko barang antik Indonesia Art Shop milik Jhon Aidil ini. Tepatnya di dekat simpang empat lampu merah menuju Masjid Raya Al Mashun. Berlibur ke Medan, tempat ini bisa jadi alternatif objek wisata sejarah yang bisa kamu kunjungi.

Pada Rabu, (18/6) IDN Times berkunjung ke lokasi. Toko ini terlihat kecil, pintunya tak dibuka lebar. Jam dinding tua bergantungan di dinding luar. Masuk ke dalam, banyak sekali barang-barang jadul. Bahkan untuk menambah kesan tempo dulunya, Aidil sengaja tak merombak bangunan rumahnya.

"Saya generasi kedua. Toko ini punya ayah saya, ada sejak 2004. Sudah berumur 16 tahun lah. Sebelumnya di Jalan Halat, 6 tahun kemudian dilanjutkan di Jalan Sisingamangaraja ini," kata Aidil membuka percakapan.

1. Sejak kecil ia sudah melihat barang-barang antik koleksi ayahnya

Cerita Aidil dan Toko Barang Antik Warisan Ayah, Makin Tua Makin MahalIDN Times/Masdalena Napitupulu

Aidil bercerita, sejak kecil ia sudah melihat barang-barang antik koleksi ayahnya. Sehingga hal itu yang membuat ia tertarik untuk meneruskan usaha milik ayahnya ini.

"Dari kecil udah melihat ini, ya tertarik sejak dari orang tua berumah tangga, ya usahanya memang ini lah, isi rumah udah ini barang-barang jadul semua," ujar pria 49 tahun itu.

Untuk meneruskan usaha ini tentu saja tak mudah, Aidil mengaku sering membeli barang-barang dari para pelacak (orang yang biasanya menjual barang-barang antik). Katanya, jenis barang tak punya kriteria fisik, namun harus punya nilai sejarah.

"Biasanya para pelacak ada yang sudah paham dan tidak paham. Tapi yang jelas beberapa peninggalan dari orangtuanya. Gak ada kriteria, apa saja dijual orang ke sini, dan apa saja yang tua yang ada nilai sejarahnya semua kita ambil," jelasnya.

2. Tidak bisa dipastikan untuk harga per barang. Semakin tua tentu semakin mahal

Cerita Aidil dan Toko Barang Antik Warisan Ayah, Makin Tua Makin MahalIDN Times/Masdalena Napitupulu

Kata Aidil,  ia menjual barang-barang dari harga termurah dan termahal. Namun tidak bisa dipastikan untuk harga per barang. Semakin tua tentu semakin mahal.

"Biasanya dari lini bawah samapi lini atas kita mainkan lah," katanya.

Baca Juga: Cerita Felix, Ilmuwan Banting Setir Buka Usaha Wisata Edukasi Madu Efi

3. Para pengunjung tokonya datang dari luar negeri, Malaysia salah satunya

Cerita Aidil dan Toko Barang Antik Warisan Ayah, Makin Tua Makin MahalIDN Times/Masdalena Napitupulu

Berlokasi dekat dengan tempat wisata, Masjid Raya Al Mashun, Aidil tentu tak heran para pengunjung tokonya datang dari luar negeri, Malaysia salah satunya.

"Biasanya orang itu cari benda-benda sejarah yang kita jual. Macam keris, baju teluk belanga, wayang, kain-kain songket. Berkaitan dengan sejarah mereka juga," tambahnya.

4. Beberapa barang-barang antik yang dirawat Aidil masih berfungsi. Seperti gramophone set lengkap, Aidil bisa menjualnya Rp3,5 juta

Cerita Aidil dan Toko Barang Antik Warisan Ayah, Makin Tua Makin MahalIDN Times/Masdalena Napitupulu

Beberapa barang-barang antik yang dirawat Aidil masih berfungsi. Seperti gramophone set lengkap, Aidil bisa menjual Rp 3,5 juta.

Aidil menuturkan untuk harga yang dibanderol ditokonya ini tidak punya harga pasti. Harga bisa berubah-ubah. Namun tak perlu khawatir, ada kok barang yang murah bahkan ada yang Rp 10 ribu saja.

"Harganya relatif, jarang kita jumpa barang yang sama. Mungkin tahun sama tapi jenisnya beda.Tergantung lah, contohnya kaset pita tahun 60-an, hanya dibanderol Rp10 ribu saja. Kalau edisi spesial P. Ramlee punya bisa ratusan ribu," ujarnya seraya memperlihatkan barang tersebut.

5. Toko ini buka pukul 09.00-17.00 WIB setiap hari

Cerita Aidil dan Toko Barang Antik Warisan Ayah, Makin Tua Makin MahalIDN Times/Masdalena Napitupulu

Aidil bercerita kalau orang Medan, biasanya mencari barang-barang untuk kebutuhan design interior, seperti lampu, buku-buku, jendela lama dan kayu-kayu lama.

"Semakin berkarat ya ini lah barang tua, seninya disitu, gak perlu direstorasi," ujarnya.

Kelebihan berbelanja di tokonya, kata Aidil, orang-orang akan mudah mendapatkan barang-barangnya yang original. Toko ini buka pukul 09.00 -17.00 WIB setiap hari jika kamu berminat datang ke sana. Siapa tahu membawa satu atau dua barang antik dari sana.

Baca Juga: Koleksi Mobil dan Motor Antik, 11 Potret Isi Garasi Andre Taulany

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya