Vaksinasi Massal Bikinan Wali Kota Bobby Nasution Picu Kerumunan

Petugas kelimpungan atur masyarakat

Medan, IDN Times - Paling tidak lebih dari seribu warga berkumpul di Lanud Soewondo, Kota Medan, Kamis (3/6/2021). Mereka datang untuk mengikuti vaksinasi massal yang digelar oleh Pemerintah Kota Medan.

Tingginya antusias warga tidak bisa dipungkiri. Sehingga kerumunan pun tidak dapat terelakkan. Warga terpaksa tidak bisa menjaga jarak. Kerumunan ini justru menjadi potensi besar penularan COVID-19.

Kondisi ini menjadi paradoks di tengah upaya pemerintah yang terus  mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

1. Petugas dari kepolisian dan TNI kelimpungan

Vaksinasi Massal Bikinan Wali Kota Bobby Nasution Picu KerumunanMassa berkerumun di lokasi vaksinasi masal yang digelar Pemko Medan di Lanud Soewondo, Kamis (3/6/2021). (IDN Times/Istimewa)

Pantauan di lapangan, massa membludak di meha registrasi. Penyelenggara dibantu oleh petugas kepolisian dan TNI juga kelimpungan.

Imbauan kepada peserta untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak terus disuarakan lewat pengeras suara. Upaya itu sia-sia, massa tetap menumpuk.

Baca Juga: Soal Sekolah Tatap Muka di Sumut, Gubernur Edy: Tanya Sama Tuhan!

2. Vaksinasi ditinjau langsung Wali Kota Bobby Nasution hingga Kapolda Sumut

Vaksinasi Massal Bikinan Wali Kota Bobby Nasution Picu KerumunanWali Kota Medan Bobby Nasution bersama Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak meninjau vaksinasi di Lanud Soewondo, Kota Medan, Kamis (3/6/2021). (IDN Times/Istimewa)

Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution juga hadir di lokasi vaksinasi. Bobby juga didampingi sejumlah pejabat. Di antaranya Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak.

Bobby sempat ikut mengingatkan warga untuk tidak berkerumun. Dia mengakui, pada hari pertama vaksinasi masal itu kerumunan memang sulit terhindarkan. Pihaknya akan melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi masal tersenut.

“Ini, kita dibantu TNI/Polri, oleh karena itu penerapan prokes ini terus kita lakukan dengan baik. Tadi juga yang di luar memang, saya katakan Antusiasme masyarakat tinggi.  ini Sangat baik bagi masyarakat agar cepat terjadi herd immunity. Dan Prokes di luar akan kita terapkan. Tadi sudah kita siapkan kursi agar bisa dijarak,” ungkap Bobby.

Apa yang dikatakan Bobby justru bertolak belakang dengan kondisi lapangan. Di luar gedung tempat vaksinasi, kerumunan juga terjadi. Warga harus berkerumun di kawasan selasar gedung karena hujan.

Bobby berkomitmen untuk mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi. Jumlah peserta, kata dia akan dibatasi.  

"Pembatasan, yah kita lihat tadi, kalau misalanya masih banyak kerumunan kita batasi. Hari ini tadi sudah diminta Pak Kapolda dan Pak Danlanud sudah menutup sementara pintu masuknya. Kalau sudah terurai kita buka lagi,” kata menantu Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo itu.

Untuk menghindari kerumunan lebih parah, petugas menutup sementara akses masuk ke lokasi. Warga yang tak sempat mendapatkan giliran diminta datang keesokan hari.

Sementara itu Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak juga meminta masyarakat untuk bersabar. “Saya mohon kepada masyarakat, tidak usah berebut, semangat masyarakat untuk mendapatkan vaksin akan di fasilitasi pemerintah. Oleh sebab itu tidak usah berebut. Ikuti arahan dan petunjuk penyelenggara vaksinasi masal. Orang yang diminta datang ke tempat ini adalah, orang yang sudah dihubungi dan sudah didata. Semua saya harap dipatuhi. Bagi masyarakat yang belum didata, jangan langsung datang. Dicek dulu sehingga tidak menimbulkan kerumunan,” ujarnya.

3. Lapor COVID-19 sebut kelalaian sistem vaksinasi massal bisa berbuah petaka

Vaksinasi Massal Bikinan Wali Kota Bobby Nasution Picu KerumunanMasyarakat antusias mengikuti vaksinasi yang digelar Pemko Medan di Lanud Soewondo, Kamis (3/6/2021). (IDN Times/Istimewa)

Soal kerumunan vaksinasi masal itu langsung mendapat dari Lapor COVID-19. Komunitas yang terus menyoroti penanganan COVID-19 di Indonesia.

Amanda Tan, salah satu relawan Lapor COVID-19 mengatakan, antusias masyarakat untuk mendapat vaksinasi adalah wajar. Mengingat vaksin menjadi kebutuhan masyarkat untuk meminimalisir potensi terpapar COVID-19. Namun jika malah proses vaksinasi malah menjadi potensi baru, ini merupakan bentuk pelanggaran. Apalagi, vaksinasi itu justru digelar oleh pemerintah. Tidak hanya di Medan, di sejumlah daerah lain juga terjadi hal yang sama. Pemerintah, kata Amanda, harusnya lebih bijak dalam menyikapinya.

“Harusnya ada sistem pendataan dimana warga yang dijadwalkan untuk vaksinasi di hari itu, diberikan slot waktu yang jelas, sehingga tidak akan terjadi kerumunan,” ujar Amanda.

Pelanggaran kerap terjadi karena ada kelalaian sistem. Kondisi ini justru menjadi potensi masyarakat akan menjadi korban.

“Antusiasme warga menurut kami sangat wajar, mengingat vaksin ini masih diburu oleh semua orang untuk mendapatkan keselamatan diri. Hanya perlu mekanisme penjadwalan yang baik,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun, per 1 Juni 2021, ada 16.415 kasus COVID-19 yang terjadi di Medan sejak awal pandemik COVID-19 (Sumber: Instagram @bpbdkotamedan). Sebanyak 15.203 orang berhasil sembuh. Peningkatan kasus masih terjadi setiap harinya. Ada 575 orang yang meninggal karena COVID-19.

Sebelumnya, Bobby mengklaim sudah 41,21 persen warga Medan divaksin. Vaksinasi akan dilakukan secara terus menerus untuk meminimalisir angka penularan COVID-19.

Baca Juga: Sinetron Suara Hati Istri-Zahra Viral dan Disorot, Ini Sebabnya

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya