Ridwan Kamil Minta Hasil Penyelidikan Kilang Balongan Dibuka ke Publik

BMKG sebut tidak ada petir penyebab kilang terbakar

Medan, IDN Times – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pertanggungjawaban PT Pertamina (Persero) atas kebakaran Kilang Minyak Balongan di Kabupaten Indramayu, Minggu (28/3/2021). Termasuk soal penyebab kebakaran yang sempat disebut karena sambaran petir.

‎"Saya juga meminta pertanggungjawaban Pertamina. Sebenarnya itu, gimana? Ngakunya kena petir, tapi BMKG tidak. Ada kecoroboan teknis atau apa?" sebut Ridwan Kamil kepada wartawan saat melakukan kunjungan kerja di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Rabu (31/3/2021).

1. Penyebab kebakaran harus disampaikan ke publik

Ridwan Kamil Minta Hasil Penyelidikan Kilang Balongan Dibuka ke PublikWarga menyaksikan kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Laki-laki yang akrab disapa Kang Emil itu, meminta Pertamina juga menyampaikan hasil penyelidikan penyebab kebakaran disampaikan ke publik.

“Yang penting (disampaikan kepada) masyarakat, harus tahu,” ungkapnya.

Baca Juga: Ditanya Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Kalau Ada Pintunya, Bismillah!

2. Api berangsur padam

Ridwan Kamil Minta Hasil Penyelidikan Kilang Balongan Dibuka ke PublikApi membumbung tinggi saat terjadi kebakaran di kompleks Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) dini hari (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Kang Emil juga mengatakan jika saat ini empat kilang timbun minyak yang terbakar terus berangsur padam.

‎"Apinya, sudah redah dan sudah turun. 4 kilang tibun yang terbakar, mudah-mudahan menjadi hikmah untuk tidak terjadi kembali," tutur Ridwan Kamil.

Saat ini, Pemkab setempat sudah membantu masyarakat yang menjadi korban."Bupati sudah (membantu korban), ini bukan bencana berkepanjangan, besok lusa kembali. Aman terkendali," ungkap Ridwan Kamil.

3. BMKG sebut tidak ada petir yang menyambar

Ridwan Kamil Minta Hasil Penyelidikan Kilang Balongan Dibuka ke PublikANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan ketika tangki minyak Pertamina di Kilang Balongan meledak, tidak ada petir yang menyambar.

Pernyataan itu memperkuat kalimat dari saksi mata yang merupakan warga sekitar bahwa tidak ada hujan yang turun ketika ledakan terjadi. Analisa itu membantah dugaan awal PT Pertamina yang menyebut empat tangki mereka terbakar akibat disambar petir.

"Berdasarkan alat monitoring 'lighting detector' yang berlokasi di BMKG Jakarta dan Bandung dari pukul 00:00 WIB hingga pukul 02:00 WIB, bahwa tidak terdeteksi adanya aktivitas sambaran petir di wilayah kilang minyak Balongan, Indramayu," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Rahmat Triyono seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Selasa (30/3/2021).

Ia menjelaskan BMKG melakukan analisa terhadap kejadian sambaran petir di sekitar lokasi. Hal itu lantaran PT Pertamina sempat menyebut empat tangki mereka terbakar akibat disambar petir sekitar pukul 00:45 WIB.

Sementara, ketika dikonfirmasi, Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina Ifki Sukarya mengakui hingga kini belum mengetahui penyebab kebakaran di empat tangki di Kilang Balongan, pada Senin kemarin. Pernyataan resmi bahwa kebakaran di tangki disebabkan sambaran petir baru dugaan sementara.

"Ini hanya menyampaikan pada waktu itu karena media, artinya menyampaikan kondisi saat itu saja. Tetapi, belum tentu itu sebagai penyebab (terjadinya kebakaran), kami masih menunggu hasil investigasi lanjutan," ujar Ifki ketika berbicara di stasiun Kompas TV pada Selasa malam (30/3/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Penyerang Mabes Polri Pakai Senjata Api Ternyata Perempuan 

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya