Laporkan Edy ke Polisi, Pelatih yang Dijewer Masih Buka Pintu Maaf
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Dengan percaya diri penuh Khairuddin Aritonang alias Coki mendatangi Polda Sumatra Utara, Senin (3/1/2022). Coki membuat laporan ke Polda Sumut pasca kejadian penjeweran dirinya oleh Gubernur Edy Rahmayadi.
Coki mendapat dukungan dari puluhan pengacara. Saat datang ke Polda, puluhan pengacara itu pun ikut mendampinginya.
1. Coki melaporkan Edy setelah somasi tidak ditanggapi
Coki menempuh jalur hukum karena Edy tidak juga menuruti keinginan Coki. Padahal cukup sederhana. Coki hanya meminta Sang Gubernur meminta maaf kepada dirinya di muka publik. Lantaran Coki sudah menanggung malu karena penjeweran itu.
Pihak Coki juga sudah melayangkan somasi. Namun, somasi itu tidak juga ditanggapi oleh Edy Rahmayadi.
“Sampai dengan hari ini tidak ditanggapi. Sehingga kami membuat laporan ke Polda Sumut,” ujar Teguh Syuhada Lubis, salah satu kuasa hukum Coki.
Baca Juga: Usai Jewer Pelatih Biliar, Edy Minta Para Pelatih Tak Boleh Berkumis
2. Coki masih buka pintu maaf
Dalam kasus ini, Edy Rahmayadi dilaporkan dengan dugaan melanggar Pasal 310 KUHPidana tentang pencemaran nama baik dan Pasal 315 KUHPidana tentang penghinaan ringan.
“Laporan kami sudah diterima oleh polisi. Untuk selanjutnya, kita berharap masalah ini diselesaikan dengan berkeadilan,” sambung Gumilar Aditya Nugroho, kuasa hukum lainnya.
Sementara itu, Coki mengatakan dirinya masih membuka pintu maaf untuk Edy Rahmayadi. Pihak Coki akan mencabut perkara itu jika Edy meminta maaf secara resmi di hadapan publik.
“Insha Allah masih membuka maaf. Kalau beliau Edy Rahmayadi hadir, saya pastikan, ada maaf. Kalau pun sudah dilaporkan tapi ada yang minta maaf, saya tidak masalah. Sesama umat Muslim harus saling memaafkan,” kata Coki.
3. Coki ogah melatih biliar lagi selama Edy menjadi gubernur
Coki juga menegaskan, dirinya tidak akan melatih biliar selama Edy menjadi gubernur. Tampaknya Coki sudah kepalang malu setelah Edy menjewer dan mengatainya dengan kata-kata sontoloyo.
“Selama beliau gubernurnya, saya tidak akan mau melatih biliar,” pungkas Coki.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, pihaknya akan bekerja secara profesional dalam penanganan laporan Coki.
"Kami akan tindak lanjuti. Siapa pun punya hak untuk membuat laporan. Kita akan periksa dulu para saksi. Perkembangan lanjut akan kami sampaikan," kata Tatan.
Sebelumnya, kisruh Coki dan Edy bermula pada acara penyerahan penghargaan untuk atlet dan pelatih yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, Senin (27/12/2021).
Edy memanggil Coki yang saat itu tidak ikut tepuk tangan saat mantan Ketum PSSI itu berpidato. Edy berhenti memberi pengarahan dan memanggil pria tersebut ke atas.“Kamu dari mana?” tanya Edy. "Kenapa tidak tepuk tangan. Berdiri yang tegak. Sontoloyo (tidak beres),” tanya Edy lagi.
Edy juga menjewer telinga Coki dan memintanya ke luar. Lantas Coki turun dari panggung dan ke luar dari ruangan. Edy bahkan meminta pelatih tersebut tidak lagi digunakan jasanya.
“Kamu silakan keluar. Sumut butuh orang-orang yang benar-benar siap. Saya minta itu jangan dipakai lagi," ucap mantan Pangkostrad itu.
Kejadian ini bergulir. Belakangan Coki juga membantah dirinya tertidur saat itu.
Baca Juga: Dimarahi Edy, Coki: Apa Pemprov Sumut Perhatian dengan Biliar?