Harimau Muncul di Desa Terang Bulan, Apakah Habitatnya Makin Sempit? 

Warga Labura dengar auman dan temukan jejak kaki

Medan, IDN Times - Harimau muncul di pemukiman warga Dusun Kampung Baru, Desa Terang Bulan, Kecamatan Aek Natas, Kabupten Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara, beberapa waktu terakhir. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.

Warga merasa ketakutan dengan kemunculan Si Belang. Bahkan warga juga mendengar suara auman yang keras dalam beberapa hari terakhir.

Lantas, apa penyebab Harimau bisa masuk ke pemukiman. Simak penuturan dari Seno Pramudita, Kepala BBKSDA Wilayah II Sumut.

1. Habitat yang makin sempit jadi dugaan kuat harimau muncul ke pemukiman

Harimau Muncul di Desa Terang Bulan, Apakah Habitatnya Makin Sempit? id.pinterest.com

Seno mengatakan, saat ini petugas BBKSDA terus melakukan penyelidikan di lokasi temuan. Keterangan dari warga, mereka juga menemukan jejak kaki dan kotoran harimau.

Dugaan pun mencuat. Habitat harimau di kawasan itu mulai berkurang. “Karena kalau habitatnya berkurang, daya jelajahnya atau home range juga berkurang. Mungkin karena itu masuk dalam wilayah jelajahnya, makanya ada sangkut pautnya dengan semakin sempit lahan jelajahnya,” ungkap Seno, Selasa (13/8).

Baca Juga: Harimau yang Tertangkap di Palas Mulai Pulih, Segera Dilepas ke Hutan

2. Lokasi penampakan Harimau masuk dalam hutan lindung

Harimau Muncul di Desa Terang Bulan, Apakah Habitatnya Makin Sempit? waza.org

Hasil pemantauan BBKSDA di lapangan menunjukkan jika kawasan itu masuk dalam Hutan Lindung. Lokasi itu juga masuk dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Aek Kanopan.

“Untuk pemukiman saya kurang tahu (kapan) mulai ada di sana. Sebagian itu Hutan Lindung masuk dalam KPH,” ujar Seno.

3. Ada dugaan lainnya yang buat harimau muncul

Harimau Muncul di Desa Terang Bulan, Apakah Habitatnya Makin Sempit? unsplash/Rick L

Selain soal luas kawasan yang mulai berkurang, Seno juga menjelaskan dugaan penyebab lainnya harimau muncul di pemukiman.

“Jadi itu ada tiga dugaan lainnya. Mungkin saja harimau itu sakit, sudah tua sehingga kalah bersaing dengan yang lain dan anakan yang belajar mencari makan,” ungkapnya.

Sampai sekarang pihaknya masih melakukan penelitian. Mereka juga sudah memasang camera trap (kamera perangkap) untuk menangkap citra dari harimau.

“Kamera dipasang di tiga titik uang diduga lokasi penampakan harimau. Sehingga kita bisa memastikan kondisi harimaunya,” pungkasnya.

Warga diimbau untuk tidak cemas dalam menghadapi kondisi ini. Dia juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perusakan hutan atau pembalakan di kawasan hutan sebagai habitat satwa dilindungi.

Baca Juga: Penembak Hope Hanya Dihukum Azan, Begini Komentar Pedas dari Aktivis

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya