Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum Terungkap

Tabung gas sudah kosong sejak tujuh bulan lalu

Medan,  IDN Times – Ledakan yang terjadi di Toko Sate Kerang Rahmat, Jalan Kruing Medan pada 11 April lalu sudah menewaskan empat orang. Setelah Jafier  (10) dan Eren, *(2), menyusul pemilik toko, Rahmat Effendi (43) dan istrinya, Nurlela (37) yang menderita luka bakar parah setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Namun sudah hampir sebulan berlalu, fakta soal ledakan belum terungkap.

Rumah Toko (Ruko) Ruko Nomor 3D berlantai tiga di Jalan Kruing, Kecamatan Medan Petisah itu hancur bak dirudal. Ledakan juga menghancurkan sejumlah ruko di samping kiri, kanan dan depan Gerai Sate Kerang Rahmat. 

Setelah 23 hari berlalu, penyebab ledakan masih menjadi misteri. Penyelidikan oleh kepolisian masih dilakukan. IDN Times pun mencoba mencari informasi perkembangan kasus ledakan itu dan ada beberapa fakta baru soal itu. Pihak keluarga ingin kasus itu cepat terungkap.

1. Ada bau gas yang menyengat sebelum kejadian

Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum TerungkapIDN Times/Prayugo Utomo

Sudah 23 hari pasca kejadian ledakan besar yang menghancurkan ruko yang di sewa Rahmat. Pihak keluarga pun masih terus menunggu hasil dari kepolisian.

Duka masih begitu terasa di kediaman keluarga besar Rahmat di Jalan PWS, Lorong Kerang, Kelurahan Sei Putih Timur II, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. Keluarga masih belum menyangka akan kehilangan Rahmat dan istrinya yang selama ini dikenal begitu dermawan.

Kakak kandung Rahmat, Suliani, 62 menyambut kedatangan awak media yang juga menelusuri kasus itu. Perempuan berjilbab itu sangat ramah. Dia pun bercerita banyak soal adiknya semasa hidup.

Saat kejadian, beredar kabar tercium bau gas yang begitu pekat di seputar lokasi. Para pekerja di Sate Kerang Rahmat juga merasakannya.

“Info dari pegawainya memang ada seperti itu, tapi kita nggak bisa memastikan," kata Suliani, Selasa (30/4) lalu.

Baca Juga: 5 Fakta tentang Sate Kerang Rahmat yang Tertimpa Musibah Ledakan

2. Ledakan terjadi saat Rahmat akan salat Magrib

Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum TerungkapIDN Times/Instagram @satekerangrahmat

Sebelum kejadian, ternyata Rahmat tidak berada di lokasi. Dia sedang berkumpul dengan teman-temannya di Plaza Medan Fair. Lalu, ada telepon masuk dari temannya yang lain jika mereka akan bersilaturahmi ke Jalan Kruing, ruko yang selama ini dihuni Rahmat.

Sampailah Rahmat di gerainya. Karena sudah menunjukkan waktu salat magrib, Rahmat pun bersiap untuk salat berjamaah dengan sang istri. Beberapa menit kemudian, ledakan pun terjadi.

"Kejadiannya itu pas dia lagi mau salat Magrib. Dia waktu itu lagi duduk-duduk mau ambil air wudhu dan istrinya juga saat itu sedang golek-golek mau ambil air wudhu," ujar Sulian dengan mata berkaca-kaca.

3. Fakta gas sempat tidak mengalir sebelum kejadian

Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum TerungkapIDN Times/Prayugo Utomo

Di Ruko itu, Rahmat menggunakan bahan bakar gas dari PT Perusahaa Gas Negara (PGN). Kakak kandung Rahmat Ana, 48 mengungkap fakta baru.

Saat kejadian, Ana yang bekerja sebagai juru masak mengatakan jika gas tidak mengalir.

"Waktu itu, saya lihat tukang gas cuma membersihkan kompor dengan cara disapu-sapu, setelah itu pergi," kata Ana.

Keluarga juga mendapat keterangan Rahmat sebelum meninggal. Kata Rahmat, tidak ada aktifitas apa pun yang menggunakan gas sebelum ledakan.

4. Fakta tabung gas yang sudah kosong sejak tujuh bulan lalu

Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum TerungkapIDN Times/Prayugo Utomo

Sempat mencuat wacana jika ledakan gas disebabkan dari tabung Elpiji yang ada di rumah Rahmat. Dulu, tabung gas itu sempat digunakan Rahmat untuk memasak kerang sewaktu dapurnya masih berada di Jalan PWS . Namun tabung itu sudah tidak digunakan sejak tujuh bulan lalu.

"Gas tabung 12 Kg sama 3 Kg yang ada 4 tabung itu, semuanya kosong. Karena di Jalan Kruing, kami sudah pakai PGN,” ujar Ana.

5. PGN klaim tidak ada instalasi yang rusak

Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum TerungkapIDN Times/Prayugo Utomo

IDN Times pun lantas menggali informasi dari PT PGN.  Kepala Sales Area PGN Medan Saiful Hadi memberi sambutan hangat saat ditemui di kantornya di Jalan Imam Bonjol, Kota Medan.

Dalam wawancaranya, Saiful memberi kesan jika ledakan itu diluar tanggung jawab PGN. Karena tanggung jawab ke PGN ke pelanggan hanya sampai ke meteran saja.

“Terkait di Jalan Kruing, kami dari PGN adalah mempunyai tanggung jawab sampai ke meter gas yang ada di pelanggan. Sampai ke Meter fasilitas kita. Untuk ke dalam, dari meter sampai peralatan adalah tanggung jawab pelanggan," kata Saeful, Kamis (2/5).

Saiful tak menampik memang selama ini Rahmat adalah pengguna gas PGN. Dia juga mengklaim jika instalasi hingga ke meter mereka tidak mengalami kerusakan.

 PGN juga menampik kabar jika ada petugas yang datang ke lokasi pada pagi sbelum kejadian untuk mengecek soal bau gas yang menyengat.

"Kalau terkait itu saat ini masih investigasi kepolisian. Mungkin bisa konfirmasi ke polisi,” ujarnya dengan nada terbata-bata.

6. Lantas sudah dilakukan pemeriksaan internal di PGN ?

Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum TerungkapIDN Times/Prayugo Utomo

Saiful memberikan jawaban yang tidak meyakinkan saat ditanyai soal apakah sudah ada pemeriksaan internal PGN ihwal kejadian itu. Lagi-lagi dia mengatakan jika tanggung jawab mereka hanya sampai ke meteran.

“Kami tugasnya hanya sampai meter. Jadi kami melakukan pemeriksaan sampai fasilitas kita  di meter. Untuk instalasi adalah tanggung jawab pelanggan,” tukasnya.

“Untuk fasilitas kita dari luar sampai ke meter itu aman. Tapi untuk kedalam saya tegaskan lagi bahwasannya dalam ini bukan ranah PGN. Mungkin bisa mengonfirmasi kepada  kepolisian,” imbuhnya.

7. Jika ledakan disebabkan karena kelalaian, PGN atau pemilik bisa dijerat Pasal 359 KUHPidana

Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum TerungkapIDN Times/Prayugo Utomo

Polisi juga terus mendalami kasus itu. Tim Laboratorium Forensik Cabang Medan masih melakukan penyelidikan atas penyebab kejadian. Hasilnya belum diketahui hingga sekarang.

Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto pada Senin (29/4) lalu menyebut, kejadian itu bisa menyeret orang lain ke ranah pidana. Jika ada yang dinyatakan bersalah bisa berpotensi dijerat Pasal 359 KUHPidana tentang kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Pidana penjaranya paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

“Hasil Labfor kita pengin tahu apakah pipa gas dari PGN atau kelalaian dari pada pemilik yang membuat instalasi sendiri. Kalau membuat instalasi sendiri, kepada pemilik bisa kenak Pasal 359,” ujar Agus.

Tim Labfor juga sudah memastikan jika sumber ledakan dari gas. Namun belum juga diketahui apakah sumbernya dari PGN atau yang lainnya.

Saat Irjen Agus meninjau lokasi kejadian, dia menegaskan akan menindak siapapun yang terbukti bersalah.

"Jangan sampai ada korban yang lain. Saya minta PGN melakukan pengecekan di instalasinya. Dalam kejadian ini, siapapun yang lalai, akan kita proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," tukas Agus, Jumat (12/4).

8. Sate Kerang Rahmat akan diteruskan kakaknya

Fakta Baru soal Ledakan di Sate Kerang Rahmat yang Belum TerungkapIDN Times/Instagram @satekerangrahmat

Ana pun kembali bercerita jika Rahmat sudah berpesan kepada sang istri. Jika nantinya dia meninggal dunia, sang istri lah yang melanjutkan usaha turun temurun itu.

Rahmat menghembuskan nafas terakhir, 18 April lalu sekira pukul 14.00 WIB. Sementara sang istri meninggal dunia sepekan kemudian pada 25 April.

"Rahmat sering ngomong sama istrinya, kalau aku sudah nggak ada teruskan usaha ini. Terus istrinya menyampaikan pesan itu ke saya. Tapi jujur, kami nggak pernah nyangka itu sebagai pertanda bahwa Rahmat bakal pergi untuk selama-lamanya. Makanya setelah dia sudah meninggal ini, saya punya rencana  mau meneruskan usaha tersebut," tutur Ana yang berlinang air mata.

"Harapan kita mohon kasus ini cepat diselesaikan. Dan bisa ditetapkan siapa yang bersalah. Apalagi adik saya dan istrinya serta dua anak tetangga sudah jadi korban tewas akibat peristiwa itu. Siapa yang mau musibah ini terjadi. Apalagi usaha adik saya sedang naik daun," pungkas Ana.

Baca Juga: Setelah Seminggu, Pengusaha Kerang Korban Kebakaran Meninggal Dunia

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya