Kisah Miris Sopir di Balik Larangan Mudik: Kami Gak Tau Mau Ngapain!

Kehilangan penghasilan, gak bisa lebaran dengan keluarga

Medan, IDN Times - Pemerintah resmi melarang masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran 2021. Larangan peniadaan mudik diberlakukan pada 6-17 Mei 2021. Tidak hanya antar provinsi, tapi juga antar kota.

Beberapa bisnis moda transportasi terkena dampak peraturan ini, karena otomatis tidak ada penumpang yang mudik. Salah satu di antaranya Bus RAPI yang biasanya menjadi transportasi Medan-Pekanbaru-Palembang. 

Saat IDN Times ke lokasi, terlihat puluhan bus parkir di halaman, dekat dengan tempat pembelian tiket. Kondisi sunyi, tak ada penumpang. Hanya ada tiga sopir yang sedang berbincang. 

1. Sudah dua tahun, sejak pandemik pendapatan berkurang karena minimnya jumlah penumpang

Kisah Miris Sopir di Balik Larangan Mudik: Kami Gak Tau Mau Ngapain!Ilustrasi menunggu bus (IDN TImes/Reza Iqbal)

Selamat Simarmata (54) merupakan mandor supir yang terdampak karena pandemik COVID-19. Katanya, sudah dua tahun, sejak pandemik pendapatan berkurang karena minimnya jumlah penumpang. 

"Sejak tahun lalu ada COVID-19,  penumpang sudah berkurang karena tidak ada lagi yang mau naik bus," ujarnya terbata-bata saat ditemui di loket RAPI di Jalan Sisingamangaraja KM 6,8 Kec. Medan Amplas. 

Ia bahkan mengeluhkan, sejak Selasa (4/5/2021) lalu, bus tidak beroperasi. Katanya, larangan mudik oleh pemerintah membuat para sopir bus tak bisa mencari nafkah.

Baca Juga: Bus Antar Kota Tak Beroperasi, Taksi Gelap di Siantar Mulai Menjamur

2. Tidak hanya kehilangan penghasilan, banyak sopir perantau tak bisa bertemu keluarga

Kisah Miris Sopir di Balik Larangan Mudik: Kami Gak Tau Mau Ngapain!Ilustrasi halte bus (IDN TImes/Reza Iqbal)

Sudah jatuh ditimpa tangga pula. Begitulah yang dirasakan para sopir bus yang tidak bisa bekerja di momen mudik lebaran ini. Bahkan ada yang tak bisa bertemu keluarga. 

Ia mengatakan, akibat situasi seperti sekarang ini, banyak sopir bus yang juga perantau tidak bisa pulang lantaran pembatasan wilayah di mana-mana. 

"Sopir ini ada yang perantau, jadi mereka gak bisa pulang. Ya mau tak mau rayakan lebaran di Medan ini," ujarnya. 

3. Berharap agar pemerintah kembali mengizinkan moda transportasi bus beroperasi

Kisah Miris Sopir di Balik Larangan Mudik: Kami Gak Tau Mau Ngapain!Ilustrasi dalam bus (IDN Times/Reza Iqbal)

Kata Selamat, ada 200an supir yang tidak bekerja tentu merasa sedih. "Belum lagi kalau melihat puluhan bus tidak beroperasi karena pandemik ini," tambahnya. 

Tak hanya itu, Selamat juga mengatakan bahwa supir-supir yang berada di Medan, tak punya kegiatan lain sampai dua minggu ke depan. "Kami gak tau mau ngapain," tuturnya. 

Ia berharap, agar pemerintah kembali mengizinkan moda transportasi Bus beroperasi. "Kalau bisa transportasi ini berjalan seperti biasa dan kami akan tetap patuhi protokol kesehatan," ujar Selamat. 

Baca Juga: Larangan Mudik dan Dampaknya untuk Bisnis Jasa Angkutan Umum Aceh 

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya