Ke Sumut, Jokowi Minta Vaksin Tidak Lama di Gudang Penyimpanan

Capaian vaksinasi dosis ketiga di Sumut mencapai 47,4 persen

Medan, IDN Times - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, melakukan kunjungan kerja terkait dengan penanganan COVID-19 di Sumut. Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut, terus mendorong percepatan vaksinasi COVID-19.

Jokowi menginginkan stok vaksin di daerah tidak lama berada di gudang penyimpanan.

“Kita berpacu dengan waktu, jangan sampai ada stok di daerah, vaksin datang suntikan ke masyarakat, habis minta ke Gubernur. Sekarang stok vaksin kita ada, walau di awal kita sempat kesulitan mendapat vaksin karena negara yang membuat mengutamakan masyarakatnya lebih dulu,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Sumatera Utara, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Kamis (16/9/2021).

Baca Juga: Sama-sama Memesona, Potret Gemasin Jesselyn dan Kembarannya

1. Capaian vaksinasi dosis ketiga mencapai 47,4 persen

Ke Sumut, Jokowi Minta Vaksin Tidak Lama di Gudang PenyimpananIstimewa/IDN Times

Saat ini, capaian vaksinasi Sumut secara keseluruhan mencapai 25,7 persen untuk dosis pertama dan 15,9 persen dosis kedua, bahkan untuk dosis ketiga mencapai 47,4 persen.

Jokowi mengapresiasi kinerja Sumut dalam vaksinasi, namun menurutnya masih perlu peningkatan agar target cepat tercapai.

“26 persen untuk yang umum dan 24 persen untuk lansia, saya apresiasi kerja keras bapak atau ibu sekalian, tetapi kita masih perlu mengejar target kita karena masih jauh dari target. Ini butuh kerja sama dengan semua pihak, Forkopimda, tokoh agama, masyarakat,” kata Jokowi.

2. Angka kesembuhan mencapai 93,3 persen dari sebelumnya 62,8 persen di Sumut

Ke Sumut, Jokowi Minta Vaksin Tidak Lama di Gudang PenyimpananIlustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, mengatakan akan terus berupaya untuk meningkatkan vaksinasi ke masyarakat. Dengan mempercepat vaksinasi akan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari dampak COVID-19. 

“Kita terus dorong vaksinasi sampai ke kabupaten atau kota. Tetapi, vaksinasi bukan jadi alasan kita mengabaikan protokol kesehatan. Prokes tetap yang utama untuk saat ini,” jelasnya. 

Meningkatnya vaksinasi di Sumut berdampak pada angka kematian penderita COVID-19. Angka kematian Sumut 2,6 persen dari jumlah terkonfirmasi positif, lebih rendah dari nasional. Begitu juga dengan angka kesembuhan yang mencapai 93,3 persen dari sebelumnya 62,8 persen.

“Selain karena disiplin Prokes ini juga karena kita terus meningkatkan vaksinasi. Tetapi, jangan lengah dan kemudian abai akan Prokes, tetapi disiplin Prokes dan tetap perkuat 3T,” ujar Edy. 

3. Sumut perlu mengurangi kesenjangan perolehan vaksin di 33 Kabupaten atau kota

Ke Sumut, Jokowi Minta Vaksin Tidak Lama di Gudang Penyimpananilustrasi vaksin AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sementara itu Panglima TNI Hadi Tjahjanjto mengatakan Sumut perlu mengurangi kesenjangan perolehan vaksin di 33 Kabupaten atau kota. Dengan begitu masyarakat Sumut khususnya akan lebih terlindungi dari COVID-19.

“Tidak bisa kita fokuskan hanya di satu daerah saja, penanganan COVID-19 akan tetap sulit bila daerah di sekitarnya masih tinggi penyebarannya, perlu merata. Jadi, jangan biarkan adanya gap jumlah vaksin yang besar di 33 kabupaten atau kota,” tegas Panglima TNI.

Baca Juga: Pulang ke Medan, Jesselyn Dedikasikan Kemenangan untuk Nenek

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya