Rektor USU Dilantik Besok, Edy Minta Runtung Cabut Sanksi Muryanto
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah terpilih yakni Muryanto Amin, untuk periode 2021-2026 akan dilantik Kamis (28/1/2021) di Jakarta.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi sebagai Majelis Wali Amanat USU, mengatakan bahwa pelantikan bakal digelar pukul 14.00 WIB besok.
"Sekarang, sudah diputuskan besok dilantik jam 2, kita harus loyal. Untuk itu, kita kembalikan tugas USU, tugas USU itu proses belajar mengajar, menjadikan sumber daya manusia yang berguna, yang bermanfaat. Saya berharap konflik ini selesai," ucapnya.
1. Edy selaku MWA akui tak memihak kanan kiri
Menurut Edy, walaupun sempat ada terjadi perdebatan maka hal itu merupakan perbedaan untuk berpikir yang sah. Sehingga, harus mengikuti wewenang MWA.
"Di negara kita ini harus tunduk terhadap yang terpimpin, siapa dia Kementerian Pendidikan. Tetapi perlu dicatat, menteri juga MWA. Sekarang terjadi persoalan di USU, yang satu menyatakan itu plagiat, yang satu menyatakan itu tidak plagiat," tuturnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa, ia selaku Gubernur tak memihak ke kanan dan ke kiri.
Baca Juga: 7 Kejanggalan dalam Kasus Self-Plagiarism Rektor USU Terpilih
2. Harapan Gubernur Sumut agar tak ada konflik lagi
Edy berharap bahwa konflik yang terjadi dalam hal tersebut akan selesai. Sehingga tak menjadi permasalahan karena Indonesia merupajan negara demokrasi.
"Apabila ada pendapat-pendapat, negara kita ini negara demokrasi, lakukan yang Arif dan bijaksana, tidak merusak, tidak mengganggu tujuan USU," ungkapnya.
3. Edy minta SK Runtung soal sanksi terhadap Muryanto dicabut sebelum dilantik
Mengenai pelantikan Muryanto pada esok hari, Edy memberi pesan agar SK yang dikeluarkan rektor USU saat ini Runtung Sitepu, yang menyatakan Muryanto Amin terbukti Self-Plagiarism agar dicabut karena SK itu bisa menjadi penghalang Muryanto menjadi Rektor USU yang baru.
"Kalau itu tidak dicabut kan gak bisa, itu ditunggu sampai besok, itu urusan yang berwenang, bukan urusan rektor. Gubernur selaku MWA itu menjaga kestabilan di Sumatera Utara," jelasnya.
Baca Juga: Rektor USU Pamit: Saya Memilih Menjadi Dosen dan Berladang