Menggali Sejarah Simalungun Lewat Museum di Pematang Siantar

Museum ini berdiri sejak tahun 1939

Museum Simalungun menjadi tempat penyimpanan dan untuk menjaga hasil budaya bangsa Simalungun. Museum yang berada di Jalan Sudirman, Kecamatan Siantar Barat ini didirikan pada bulan April 1939, yang dihadiri 7 Raja Simalungun.

Untuk menuju museum ini terbilang cukup mudah. Lokasi nya berada di inti kota yang memiliki akses jalan darimana saja, termaksud dari tiap perbatasan Kota Siantar.

Museum Simalungun persis berada di antara Mapolres Pematangsiantar dan Gereja GKPS Sudirman. Hampir semua angkutan kota lewat dari depan tempat yang isinya penuh sejarah bangsa Simalungun itu.

1. Sejak dibangun, Museum Simalungun mengalami renovasi sebanyak 2 kali

Menggali Sejarah Simalungun Lewat Museum di Pematang SiantarMuseum Simalungun (IDN Times/Gideon Aritonang)

Sejak dibangun, museum ini mengalami pemugaran sebanyak dua kali. Pertama tahun 1968 pada masa pemerintahan bupati Radjamin Purba, museum direnovasi dengan tetap mempertahankan keadaan aslinya yang terbuat dari kayu. Jadi masih terlihat rusak dan tidak terawat. Renovasi yang kedua tahun 1982, pada masa pemerintahan bupati Letkol (purn) JP Silitonga.

Bangunan museum diruntuhkan dan dibangun kembali dengan meniru bentuk sebelumnya. Dibangun dengan menggunakan semen, sehingga diharapkan tetap awet dan tidak mengalami kerusakan. Luas bangunannya adalah 8×12 meter di atas lahan seluas 1500 meter persegi.

2. Museum Simalungun berbentuk rumah adat Simalungun

Menggali Sejarah Simalungun Lewat Museum di Pematang SiantarMuseum Simalungun (IDN Times/Gideon Aritonang)

Museum Simalungun berbentuk Rumah Adat Simalungun yang memiliki ciri khas khusus pada bangunan, yaitu konstruksi bagian bawah atau kaki bangunan berupa susunan kayu glondongan yang masih bulat-bulat, dengan cara silang menyilang dari sudut ke sudut.

Ciri khas lainnya adalah bentuk atap di mana pada anjungan diberi limasan berbentuk kepala kerbau lengkap dengan tanduknya. Di samping itu pada bagian-bagian rumah lainnya diberi hiasan berupa lukisan-lukisan yang berwarna-warni yaitu merah, putih dan hitam.

3. Total koleksi di Museum Simalungun 860 buah

Menggali Sejarah Simalungun Lewat Museum di Pematang SiantarMuseum Simalungun (IDN Times/Gideon Aritonang)

Saat masuk ke dalam museum Simalungun, kita dimanjakan dengan benda-benda pusaka dan bersejarah yang dimiliki raja-raja Simalungun dan keturunannya.

Koleksi yang ada di museum Simalungun ini dari berbagai macam bidang, diantaranya adalah koleksi arkeologi, macam-macam mata uang, gabah dan keramik, kerajinan tangan lainnya, hingga naskah kuno yang berisi hasil observasi alam seperti ilmu astrologi dan ilmu ramuan obat tradisional. Total koleksi yang terdapat di museum adalah 860 buah.

Selain itu, para pengunjung juga akan diberikan edukasi dari pihak pengelola, mulai dari batu bersejarah yang terletak di depan museum sampai sejarah barang-barang yang ada di dalamnya.

4. Jenis koleksi yang ada di Museum Simalungun

Menggali Sejarah Simalungun Lewat Museum di Pematang SiantarMuseum Simalungun (IDN Times/Gideon Aritonang)

Seluruh koleksi yang ada di museum Simalungun dapat dilihat di dalam vitrine yang tersusun rapi. Berikut jenis-jenis koleksi di museum Simalungun dan pengertiannya.

Koleksi Etnografika yaitu Peralatan Rumah Tangga; Peralatan Pertanian; Peralatan Menangkap Ikan; Peralatan meramu dan berburu; Peralatan pandai emas dan pandai besi; Peralatan music dan tari; Peralatan pengrajin tenun; bahan-bahannya terbuat dari kayu, rotan, bambu, porselin, tanah liat, tanduk tulang-tulang, besi tembaga, kuningan dan bahan-bahan lainnya.

Koleksi Keramikologie terdiri dari berbagai jenis porselin buatan China, Holland dan Spanyol. Sementara itu, ada juga koleksi Numismatika terdiri dari berbagai mata uang seperti mata Uang Indonesia, Belanda, Jepang dan lain-lain.

Kemudian koleksi Naskah Kuno (Old Manuscript) yang terbuat dari kulit kayu Alim dan bamboo ayan. Naskah kuno menyimpan berbagai aspek ilmu pengetahuan seperti astrologi dan astronomi serta ramuan obat tradisional.

Koleksi Arkeologi yang terdiri dari aneka arca yang terbuat dari batu, perunggu dan kuningan. Serta koleksi Hand Craff yakni koleksi karya seni berupa arca dan ornamen yang bahannya terbuat dari kayu dan bambu.

5. Buka sejak pukul 08.00-17.00 WIB, Tiket masuknya Rp5 ribu saja

Menggali Sejarah Simalungun Lewat Museum di Pematang SiantarIDN Times/Gideon Aritonang

Museum Simalungun buka setiap hari kecuali Minggu, sejak pukul 08.00-17.00 WIB. Museum yang dikelola Yayasan Museum Simalungun ini terbuka untuk umum dengan harga tiket masuk Rp5 ribu.

Dari data pengelola museum Simalungun, rata-rata pengunjung dari kelompok anak sekolah, baik SD hingga SMA. Biasanya, para siswa SD didampingi guru berkunjung ke museum Simalungun untuk kebutuhan pelajaran di sekolah masing-masing.

Baca Juga: 7 Fakta Seputar Agama Kepercayaan Parmalim Dalam Masyarakat Batak

Topik:

  • Doni Hermawan
  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya