Toni Hutapea, Pemuda Asal Toba yang Sabet Gelar Juara 2 MMA Dunia

Kerja keras adalah kunci sukses Toni di ajang internasional

Medan, IDN Times - Kerja keras menjadi frasa yang selalu digaungkan Toni Kristian Hutapea. Tanpa kerja keras, prestasi yang selama ini direngkuhnya pasti tak bisa ia dapatkan. Itu sebabnya, kerja keras selalu ia tempatkan pada posisi tertinggi sebagai senjatanya meraih kesuksesan.

Toni adalah seorang atlet MMA (Mix Martial Arts) nasional yang lahir dan tinggal di Kecamatan Laguboti, Kabupeten Toba. Baru-baru ini, pemuda berusia 23 tahun itu berhasil membanggakan Indonesia sebagai juara 2 dunia dalam ajang World MMA Championships pada kelas 52,2 kilogram.

1. Berproses disebut Toni harus disertai dengan sikap pantang menyerah

Toni Hutapea, Pemuda Asal Toba yang Sabet Gelar Juara 2 MMA DuniaToni Hutapea saat proses latihan (instagram.com/toni_hutapea24)

Umumnya jika berbicara soal MMA, masyarakat Indonesia mengenal seorang Jeka Saragih yang namanya telah mendunia. Bahkan Jeka Saragih menjadi petarung MMA asal Indonesia pertama yang dikontrak oleh Ultimate Fighting Championship (UFC).

Belakangan ini seni bela diri MMA semakin banyak diminati orang-orang yang gemar dengan olahraga modern. Bahkan kini telah lahir banyak petarung-petarung MMA yang memiliki kualitas jempolan. Salah satunya adalah Toni Hutapea.

"Yang memperkenalkan saya kepada dunia MMA adalah pacar saya. Dia juga merupakan petarung MMA internasional dan pernah juara 1 di Thailand," akunya kepada IDN Times, Selasa (2/1/2024).

Selain pacarnya, Toni turut mengaku dirinya semakin termotivasi menekuni dunia MMA pelatihnya pelatihnya yang mengajarkannya arti pertarungan dan kegigihan. Belum lagi kedua orang tua Toni sangat supportif dan menguatkan langkahnya dirinya kapan saja.

"Yang namanya proses itu memang sulit, tapi kalau kita melaluinya dengan pantang menyerah, semangat, dan disertai dengan doa, semua akan terlewati dan mendapatkan hasil yang terbaik," tutur pria yang lahir bulan Desember ini.

2. Berhasil menjadi juara 2 dunia di ajang World Champion pada kelas 52,2 kg

Toni Hutapea, Pemuda Asal Toba yang Sabet Gelar Juara 2 MMA DuniaToni berhasil raih juara 2 dunia di ajang GAMMA yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand (instagram.com/toni_hutapea24)

Toni mulai serius belajar seni bela diri MMA sejak tahun 2022. Ia memulai debutnya di kancah nasional mulai dari bulan Agustus 2022 dan sejak saat itu dirinya sering menyabet banyak prestasi bergengsi, bahkan namanya telah diukir di ajang internasional.

"Kalau prestasi saya di nasional, puji Tuhan saya pernah juara 2 kick boxing yang diselenggarakan di Batam, kemudian juara 1 di kejuaraan daerah, sampai meraih juara 2 di Palembang," sebut Toni.

Di tingkat internasional sendiri Toni berhasil meraih juara 1 SEA Games untuk olahraga kick boxing, juara 1 Asian championship kick boxing, Juara 1 di SEA Games Cambodia 2023, juara 1 Asian Championship 2022, juara 3 di Asia, dan yang baru-baru ini adalah juara 2 World Champion GAMMA di Bangkok, Thailand. Di kejuaraan dunia itu Toni berhadapan dengan wakil Kazakhstan, namun dirinya sudah cukup berpuas diri finish di posisi kedua.

"Saya telah meluangkan semua waktu dan tenaga untuk latihan, melakukan teknik-teknik yang bagus, dan bentuk pelatihan lain. Jika ingin mengukir prestasi di MMA kita harus bekerja keras dan mengembangkan potensi melalui latihan. Kadang pun kita diharuskan meninggalkan keluarga, termasuk dalam acara besar seperti natalan. Semua itu puji Tuhan telah saya lalui demi mencapai target. Target saha di event dunia itu adalah juara 1, tapi Tuhan mengasihnya juara 2," ujarnya.

3. Indonesia punya potensi di bidang seni bela diri MMA

Toni Hutapea, Pemuda Asal Toba yang Sabet Gelar Juara 2 MMA DuniaToni menjadi perwakilan timnas Indonesia di ajang World Champion GAMMA dan berhasil meraih juara 2 dunia (instagram.com/toni_hutapea24)

Seni bela diri MMA di Indonesia disebut Toni banyak peminatnya. Namun hal tersebut tak menutup suatu fakta jika para atlet dibayar dengan gaji yang masih tergolong tidak setimpal.

"Bayarannya kadang tak sesuai dengan atlet dan masih tergolong rendah. Di MMA kami latihan setiap hari, namun seluruh latihan itu adalah untuk pertandingan yang cuma diadakan sekali atau dua kali dalam satu tahun. Bayarannya tidak seberapa dan itu tidak mencukupi untuk biaya-biaya yang kami keluarkan," ucap Toni.

Sebagai atlet MMA internasional yang dibayar dengan gaji tergolong rendah, dirinya mengaku sudah sangat bangga apalagi saat berhasil membuat bendera merah putih bisa berkibar di negara lain. Hal ini disebut Toni dapat memberikannya stimulus berpikir agar terus semangat dan termotivasi.

"Ini merupakan salah satu bukti bahwa Indonesia ada eksistensinya di dunia MMA. Semoga MMA Indonesia lebih baik lagi dan para petarungnya dapat mengikuti jejak Jeka Saragih yang berhasil dikontrak UFC," tuturnya.

Toni tak sabar menatap kompetisi-kompetisi yang bergengsi lagi, baik itu yang berskala nasional, Asia, maupun dunia.

"Saya yakin bisa membawa negara kita di World Championsips berikutnya dengan menyabet gelar sebagai juara 1," pungkasnya.

Baca Juga: Ini Jadwal PSMS Medan di Babak 12 Besar Liga 2 Indonesia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya