SMKN 1 Pakam Punya Laboratorium Fiber Optik Terlengkap di Sumut

Deli Serdang, IDN Times - Puluhan siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam berjarak iring memasuki kelas barunya. Ruangan yang semulanya dipakai sebagai tempat perakitan PC dan laptop ini telah disulap oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi laboratorium fiber optik sebulan yang lalu.
Di sini mereka belajar soal transmisi fisik penyalur informasi yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya dengan konsep hukum optik. Alat praktik fiber optik di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam ini menariknya menjadi yang terlengkap di Sumatera Utara! Bahkan, laboratorium mereka juga terbuka bagi siswa dari sekolah lain yang ingin mendalami jaringan fiber optik.
1. Komdigi sulap ruangan praktik merakit komputer di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam jadi laboratorium fiber optik

Sulistiani selaku Ketua Konsentrasi Keahlian Jurusan TKJ SMKN 1 Lubuk Pakam senang betul saat sekolahnya mendapat bantuan pemerintah. Apalagi bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi siswanya yang merindukan alat praktik yang lengkap di bidang fiber optik.
"Ruangan fiber optik ini sebelumnya dipakai untuk perakitan PC dan laptop. Jadi di sini siswa kita sebelumnya praktik mengenai hardwere. Karena adanya pengadaan optik, maka kita ubah lab praktik kita jadi lab fiber optik," kata Sulistiani kepada IDN Times, Rabu (15/10/2025).
Mulanya, Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) dan Komdigi menelepon SMK Negeri 1 Lubuk Pakam untuk mendesain ruangan fiber optik sesuai SOP. Bak kejatuhan durian runtuh, tawaran ini langsung disambut baik oleh Sulistiani.
"Tanpa disangka, kita dapat bantuan dari Komdigi dan AJAPTEL. Bantuan tersebut berupa alat yang dipakai untuk merakit fiber optik. Seperti splicer, helm, dan alat-alat bagus lainnya. Hal tersebut tentu membuat ruangan ini menjadi bermanfaat untuk pelatihan pembuatan kabel fiber optik," lanjutnya.
2. Sekolah lain di Deli Serdang ikut belajar bersama, mereka langsung praktik membuat tiang tanam fiber optik

Tak sampai pada pemberian bantuan saja, Komdigi dan AJPTEL juga membina puluhan siswa dan guru baik dari SMK Negeri 1 Lubuk Pakam hingga perwakilan sekolah lain. Di laboratorium ini, mereka diajarkan bagaimana merakit jaringan fiber optik.
"Dengan adanya pelatihan ini, AJAPTEL dan Komdigi berharap bisa merekrut alumni yang sudah mahir dan terlatih dalam skill membuat kabel fiber optik. Jadi infrastruktur yang ada di luar sana, itu siswa kita sudah siap pakai untuk mengerjakannya. Yang diambil pesertanya belajar di lab ini bahkan se-Kabupaten Deli Serdang. Langkah ini sebagai bentuk pembibitan siswa agar mahir fiber optik," ungkap Sulistiani.
Pelatihan di sini sangat komprehensif, siswa langsung praktik dengan alat yang nyata di dalam ruangan tertutup. Di laboratorium pemberian Komdigi ini, mereka sudah membuat tiang mini permanen yang ditanam dalam ruangan layaknya tiang listrik. Bukan cuma itu, mereka juga marakit kabel bahkan televisi.
"Siswa kami juga seterusnya belajar di sini. Mereka yang belajar di sini kelas 11 yang sudah masuk materi fiber optik. Namun, bagi siswa dari sekolah lain yang ingin belajar di sini boleh, kita welcome. Karena alat fiber optik di setiap sekolah itu sangat minim. Pengajarnya adalah guru dari sekolah ini, pihak AJAPTEL juga siap untuk isi materi," ujar Sulistiani.
3. Laboratorium fiber optik di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam menjadi yang terlengkap di Sumut

Euforia yang sama juga dirasakan oleh Rosmelda Ginting selaku guru TKJ di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Saat belajar fiber optik, biasanya mereka hanya berkutat dengan peralatan yang kurang memadai.
"Sangat bersyukur bahwa tanggal 29 September kemarin ada bantuan Komdigi berupa peralatan yang lengkap untuk fiber optik. Sehingga siswa di sini bisa kami ajarkan dengan sempurna. Karena selama ini kami tak menggunakan fiber optik, tapi menggunakan kabel UTP saja," beber Rosmelda.
Selama ini disebutnya bahwa siswa SMK Negeri 1 Lubuk Pakam hanya belajar fiber optik lewat teori. Mereka juga biasanya hanya menelaah melalui gambar-gambar di buku saja.
Rosmelda sangat mengagumi laboratorium fiber optik baru pemberian Komdigi ini. Bahkan, detail walpaper laboratorium di sini didesain layaknya perkotaan dengan jaringan fiber optik. Siswa yang belajar terbantu dengan interpretasi visual.
"Fiber optik ini barang-barangnya begitu mahal untuk dibeli. Bahkan sementara di Sumut baru inilah paling lengkap peralatan fiber optiknya. Biaya membangun ini saya dengar lebih dari Rp200 juta. Walpapernya saja Rp10 juta, langsung didesain dari Jakarta," pungkasnya.


















