Yemima Sitorus, Puteri Anak Pariwisata Sumut Kampanyekan Stop Bullying

- Stop perundungan dan saatnya lebih peduli
- Yemima mewakili Provinsi Sumatera Utara di ajang Grand Final Puteri Anak Indonesia 2025
- Memiliki prestasi sebagai Runner Up I Pesona
Medan, IDN Times- Dengan suara lantang dan semangat menular, Yemima Keiko Moen Sitorus, Puteri Anak Pariwisata Sumatera Utara 2025, mengajak para pelajar untuk berani berkata tidak pada perundungan. Kampanye bertajuk “Stop Bullying, Start Caring” itu digelar di SMP Santo Yoseph Pemuda Medan, beberapa pekan lalu.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian Yemima terhadap generasi muda. Ia ingin menanamkan nilai empati, saling menghargai, dan membangun lingkungan belajar yang aman serta menyenangkan bagi semua siswa.
“Penting sekali menghentikan segala bentuk bullying, baik fisik, verbal, maupun di media sosial. Saya mengajak teman-teman untuk berani bersuara, menolong korban, dan saling menghormati,” ujar Yemima dengan penuh semangat.
1. Stop perundungan dan saatnya lebih peduli

Acara tersebut dikemas interaktif dan penuh keceriaan. Para siswa tampak antusias mengikuti sesi berbagi cerita dan permainan edukatif tentang empati. Di akhir kegiatan, seluruh peserta berkomitmen menjadi “pelajar ramah dan peduli” di lingkungan sekolah.
Menurut Yemima, langkah kecil seperti saling menyapa, mendengarkan, dan menolong teman yang kesulitan bisa menjadi awal perubahan besar dalam menciptakan sekolah yang bebas dari kekerasan.
“Saya ingin teman-teman sadar bahwa setiap orang berharga. Kalau kita peduli, bullying akan berhenti,” tambahnya.
2. Peduli isu keamanan kota Medan

Tak hanya fokus di dunia pendidikan, Yemima juga menunjukkan kepeduliannya terhadap isu keamanan kota dan pariwisata. Pada pertengahan Agustus 2025, ia melakukan audiensi dengan Kepala Kepolisian Sektor Medan Timur, Kompol Agus M. Butar-butar, untuk membahas sinergi antara aparat keamanan dan pelaku pariwisata.
Pertemuan tersebut membahas pentingnya menciptakan kawasan wisata yang aman, tertib, dan ramah bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kami siap bersinergi untuk menciptakan rasa aman bagi seluruh wisatawan yang datang ke Kota Medan,” kata Kompol Agus.
“Kolaborasi dengan kepolisian menjadi langkah strategis mewujudkan Medan sebagai destinasi wisata yang nyaman dan berdaya saing,” tutur Yemima.
Audiensi tersebut diharapkan menjadi pintu awal kerja sama lintas sektor dalam mendukung visi Kota Medan sebagai kota wisata yang aman, ramah, dan berbudaya.
3. Mewakili Sumut di panggung nasional

Nama Yemima kini tengah bersiap bersinar di tingkat nasional. Siswi kelas VII SMP Santo Yoseph Pemuda Medan ini mewakili Provinsi Sumatera Utara di ajang Grand Final Puteri Anak Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta pada 1 November 2025, oleh DD Foundation.
Selain menyandang gelar Puteri Anak Indonesia Pariwisata Sumatera Utara 2025, Yemima juga pernah menorehkan prestasi membanggakan sebagai Runner Up I Pesona Batik Nusantara 2025 di tingkat nasional.
Bagi Yemima, menjadi Puteri Anak bukan sekadar soal mahkota atau selempang, melainkan tentang memberi dampak nyata bagi lingkungan sekitar.
“Saya ingin anak-anak di Indonesia tumbuh percaya diri, berani bermimpi, dan saling mendukung tanpa saling menjatuhkan,” tutupnya dengan senyum percaya diri.


















