Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Misterius, Mobil Pikup Aset Desa di Langkat Hilang Entah Kemana

Mendes PDT Yandri Susanto meyakini BUMDes bisa mengatasi pengangguran di desa. (Dok. Humas Kemendes PDT).
Mendes PDT Yandri Susanto meyakini BUMDes bisa mengatasi pengangguran di desa. (Dok. Humas Kemendes PDT).

Langkat, IDN Times - Perhatian masyarakat di Desa Alur Cempedak, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tertuju pada kinerja kepala desa (Kades) dalam menjalankan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Perhatian bukan karena keberhasilan membangun desa atau menyejahterakan kehidupan warga disana. Perhatian warga dikarenakan ada dugaan hilangnya mobil pikup yang dibeli menggunakan dana desa tahun 2018 silam.

"Mobil itu hilang, saat masa anak kades menjadi pengurus BUMDes," kata salah satu warga disana yang mengaku Samirin, Kamis (6/11/2025).

1. Pickup yang diduga hilang dijual dengan cara dicincang

IMG-20251106-WA0020.jpg
Kantor Desa Alur Cempedak, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang menjadi sorotan warga disana (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Dari berbagai rumor di kalangan masyarakat, jelas dia, pikup yang menggunakan anggaran atau dana desa mencapai ratusan juta ini diduga dijual dengan cara dicincang (dijual terpisah). Untuk itulah, mereka meminta agar Kepala Desa (Kades) harus mempertanggungjawabkan apa yang telah terjadi.

"Hilangnya aset ini seperti dimakan rayap dan ini harus dipertanggungjawabkan. Karena aset dibeli bukan dengan dana pribadi. Ini dibeli pakai uang yang diberi pemerintah," papar pria bertubuh gempal ini.

"Harus jelas dong pertanggungjawabannya, tidak hilang gitu saja tanpa ada kejelasan. Kalau tidak ada kejelasan, sama saja toh merugikan negara dan setahu saya ada tindak pidana yang mengatur itu," timpal dia.

2. Warga tuntut tanggung jawab dari kepala desa setempat selaku pemimpin

Ketua BUMDes Pulau Pahawang, Nasrudin menyambut kunjungan tim PT SMF. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Ketua BUMDes Pulau Pahawang, Nasrudin menyambut kunjungan tim PT SMF. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Untuk itu, warga berharap Kades bertanggung jawab atas hilangnya aset milik desa. Jika tidak hilang, ia mempertanyakan kemana mobil itu dan diharapkan jelaskan kepada warga disana. "Setiap aset desa, meski menjadi tanggungjawab Kades. Karena dia merupakan pemimpin didesa ini," terang dia.  

"Ketika kami bertanya, kades malah mengakui hilangnya aset desa. Bahkan dia (Kades) tidak takut katanya. Pada intinya di Desa Alur Cempedak ini tidak tertib administrasi," papar dia diamini warga lain.

"Kayak yang dibilang kepala desa waktu itu, seribu rupiah pun uang negara. Tapi hari ini kenyataaannya bagaimana? Tanggung jawab dong dan itukan uang negara," timpal dia dengan nada lantang.

3. BUMDes sudah empat tahun tidak berjalan, aset terpecah-pecah

Jalunis, Direktur BUMDes di Riau saat hendak dibawa ke Rutan Kelas I Pekanbaru usai ditersangkakan jaksa (IDN Times/ Fanny Rizano)
Jalunis, Direktur BUMDes di Riau saat hendak dibawa ke Rutan Kelas I Pekanbaru usai ditersangkakan jaksa (IDN Times/ Fanny Rizano)

Anehnya, jika hilangnya aset berupan pickup ini sempat diketahui oleh salah satu oknum polisi setempat. Namun sayang, kenapa oknum itu tidak mengambil tindakan atau paling tidak menegur. "Tapi yang kita herankan, kenapa oknum polisi itu tidak menanggapinya, kan ini lucu. Bisa kan polisi buat laporan atau LP model A," kata warga lain mengaku bernama Sarmin.

Bahkan warga disana membeberkan, beberapa aset milik desa lain disimpan tidak pada tempatnya, alias dikuasai oleh beberapa orang. "Namanya aset dan dibeli pakai dana desa, harusnya semua diletakkan di kantor desa, meski belum memiliki tempat. Hari ini beberapa aset pencar-pencar entah dimana diletakkan," jelas dia.

Ironisnya, warga menjelaskan jika saat ini BUMDes Alur Cempedak sudah tak berjalan "mati suri" sejak empat tahun yang lalu. "Sekarang BUMDes di Desa Alur Cempedak ini tidak jalan, sudah 4 tahun. Yang hanya ada bangunan ruko dua pintu, jadi rumah hantu sekarang," jelas dia.

Sementara itu Kepala Desa Alur Cempedak, RG saat dikonfirmasi wartawan sejak, Rabu tanggal 5 November 2025 hingga saat ini. Kades seolah enggan menanggapi permasalahan yang menjadi aspirasi warga. Hingga saat ini konformasi yang dilayangkan tak kunjung dibalas Kades.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Medan Indian Film Week Digelar 8-9 November, Ini Daftar Tontonannya

08 Nov 2025, 06:06 WIBNews