Meteran Diputus, Warga Nyaris Bentrok dengan Petugas PLN Sibolga

Meski menunggak, warga minta surat pemberitahuan

Tapanuli Tengah, IDN Times - Petugas PT PLN Persero Cabang Sibolga nyaris bentrok dengan masyarakat di Jalan Sentosa, Kelurahan Pasir Bidang, Kecamatan Sarudik, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Kamis (16/5).

Menurut informasi, keributan yang terjadi sekira pukul 16.00 WIB ini dipicu pemutusan listrik rumah yang dilakukan petugas PLN. Walau membawa surat pemberitahuan, pemilik rumah tidak terima jika meteran listrik miliknya diputus.

Baca Juga: Masyarakat Tapteng Diimbau Tak Terprovokasi People Power

1. Pemilik rumah kesal, surat pemutusan listrik tidak diberikan petugas PLN

Meteran Diputus, Warga Nyaris Bentrok dengan Petugas PLN SibolgaANTARANEWS

Pulo Purba, pemilik rumah, komplain dikarenakan surat pemberitahuan tidak diberikan langsung kepadanya. Menurutnya, sebagai konsumen Ia berhak menerima terlebih dahulu surat pemberitahuan sebelum dilakukan pemutusan.

"Siapa yang tidak kesal, main putus aja. Maunya diperingat dulu. Ini tidak, malah surat pemutusannya tidak diberikan, hanya dipegang-pegang dan perlihatkan gitu-gitu aja, gak tau apa maksudnya PLN ini," kesal Pulo.

2. Sempat terjadi adu mulut antara warga dan petugas PLN

Meteran Diputus, Warga Nyaris Bentrok dengan Petugas PLN SibolgaIDN Times/Hendra Simanjuntak

Pantauan, adu mulut antara warga dan petugas PLN sempat tidak bisa dielakkan. Masyarakat sekitar yang mengetahui pokok persoalan menuding pihak PLN tidak transparan.

"Kami menyesalkan kinerja pihak PLN yang langsung main putus tanpa surat pemberitahuan terlebih dahulu," ungkapnya.

3. Warga yang lain juga menyesalkan kinerja pihak PLN

Meteran Diputus, Warga Nyaris Bentrok dengan Petugas PLN Sibolgacindenian.com

Hal senada juga disampaikan warga yang lain. Pria yang mengaku bermarga Tampubolon ini juga menyesalkan aksi sepihak yang dipertontonkan pihak PLN.

"Saya juga sempat menjadi korban atas pemutusan sepihak. Petugas PLN yang hendak memutus meteran listrik seperti pencuri, tidak ada salam atau sepatah kata sebagai adat orang Timur," katanya.

Tampubolon juga menilai kinerja petugas PLN sangatlah arogan. Seharusnya, jika pun yang dihadapi konsumen yang menunggak, petugas tidak boleh sesuka hati main putus.

"Prosedurnya kan ada. Mati lampu gak ada masyarakat keberatan. Kalaupun ada suratnya kasih taulah terlebih dahulu. Kalau muslim pakailah Assalamualaikum, kalau Kristiani pakai Syalom. Ini masuk, putus langsung," ujar Tampubolon.

Sementara itu, Manajer PT PLN Rayon Sibolga, Poltak TP Samosir, saat dihubungi melalui aplikasi whatsapp belum berhasil dikonfirmasi. Pun begitu, saat dihubungi melalui telepon seluler, mantan Manajer PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Nias ini tidak mengangkat handphone miliknya.

Baca Juga: Pemkab Tapteng akan Beri Bantuan ke 84 Masjid

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya