Medan, IDN Times - Fenomena alam langka Gerhana Matahari Cincin (GMC), Kamis (26/2) tak mau dilewatkan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Mereka menggelar nonton bareng di kampus yang terletak di Jalan Denai itu.

Nonton bareng itu pun berhasil memecahkan dua rekor MURI. Yakni dengan kamera lubang jarum (teleskop) terbesar dan pembagian kacamata 3.000 kacamata, Kamis (26/12).

Andre Purwandono selaku Manager Operasional Muri menyampaikan hari ini UMSU memecahkan rekor MURI pengamatan gerhana Matahari dengan kamera lubang jarum terbesar. Besarnya kamera lubang jarum ini setelah diverifikasi pihak MURI yakni 15x17,5 meter.

"Kamera lubang jarum ini merupakan yang terbesar di Indonesia dan dunia dan negara lain maupun daerah lain belum pernah mengadakan seperti ini," kata Andre.

Sambungnya, pencatatan rekor muri kedua adalah pembuatan kacamata gerhana matahari terbanyak yang mencapai 3 ribu kacamata yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat banyak dari berbagai kalangan yang datang ke pasca sarjana UMSU Jalan Denai Medan.

"Hari ini kita telah menyaksikan 2 buah rekor sekaligus yaitu yang utama pembuatan kacamata gerhana matahari terbanyak. Awalnya panitia itu membuat 3 ribu kacamata namun setelah kami verifikasi pembuatan kacamata gerhana ini mencapai 3.300 kacamata," ungkapnya.

Usai Salat Gerhana Matahari (kusuf) dan menerima dua rekor MURI tersebut, Rektor UMSU, Agussani mengatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini.

Lebih lanjut ia juga mengatakan gerhana matahari cincin yang berlangsung saat ini merupakan hal yang istimewa bagi UMSU.

"Gerhana matahari ini sangat istimewa karena ini merupakan keunggulan yang luar biasa bagi UMSU. UMSU mendapat akreditasi A salah satunya karena adanya OIF ini , karena sudah diakui oleh pemerintah dan pusat bahwa keunggulan UMSU itu adalah OIF," ucapnya.

Baca Juga: [BREAKING] Ribuan Masyarakat Ikut Nobar dan Salat Gerhana di UMSU