Ribuan Ikan dan Biota Air di Sungai Sei Sirah Langkat Ditemukan Mati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Langkat, IDN Times - Diduga akibat tercemarnya aliran sungai di Desa Sei Sirah, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, ribuan ikan dan habitat hewan air lain mati secara mendadak.
Mendapat kabar tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat melalui Kadis Lingkungan Hidup (LH) Iskandar Zulkarnaen Tarigan, serta Kadis Kelautan dan Perikanan (DKP), Henri Tarigan bersama tim langsung ke lokasi melakukan peninjauan.
Menelusuri sungai bersama warga sekitar dengan mengunakan perahu. Mereka menemukan titik lokasi yang menurut warga sebagai tempat pembuangan limbah dari 3 Pabrik Kelapa Sawit (PKS), yang diduga kuat menjadi penyebab tencemarnya air Sungai Sei Sirah. "Sampai di lokasi, kami langsung menelusuri aliran sungai bersama warga untuk melakukan pemeriksaan," kata Iskandar, Selasa (14/9/2021).
1. Pihak Dinas Lingkungan Hidup mengambil sampel air dan hewan yang mati untuk diperiksa
Usai melakukan peninjauan Iskandar menegaskan, pihaknya akan terus mendalami segala bentuk kemungkinan pasti yang manjadi penyebab tercemarnya air sungai. "Kami berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini sampai benar-benar terkendali, sehingga tidak lagi terjadi pencemaran," tegasnya.
Bahkan, dijelaskanya, pihaknya sudah menggambil sempel air dan ikan yang mati dari Sungai Sei Sirah, guna pengujian di laboraturium. "Pengujian itu untuk mengetahui secara pasti kemungkinan ada tidaknya kandungan zat berbahaya yang mencemari air sungai, yang menjadi penyebab ribuan ikan mati," tegas dia.
Baca Juga: Terapkan Prokes Ketat, Sekolah di Binjai Mulai Uji Coba Tatap Muka
2. Limbah diduga zat kimia dibuang ke aliran Paluh Beruang
Di sisi lain, warga setempat berinisial AD mengakui, air sungai tercemar diduga akibat buang limbah yang mengandung zat kimia berbahaya dilakukan oleh tiga PKS di sana. Limbah itu menurutnya, dicurigai dibuang ke Paluh Beruang yang berada di wilayah hilir Sungai Sei Sirah.
"Biasanya limbah tersebut akan terbawa naik bersama air pasang laut dan juga terbawa sampai ke muara disaat air surut," kata dia.
3. Matinya biota air dan ikan sudah berulang kali terjadi
Hal senada juga diakui warga lainnya berinisial MN. Karena kejadian penomena matinya ribuan ikan dan biota air disana sudah berulang kali terjadi. Masyarakat mulai merasakannya dari 3 bulan yang lalu dan puncaknya pada Sabtu 11 September 2021 lalu.
"Limbah itu mengakibatkan ribuan ikan dan hewan perairan lain mati. Paling banyak terlihat dari Jembatan Sei Sirah, antara Dusun 4 Bukit Selamat dengan Lingkungan 1 Pekan Besitang," terang dia.
Baca Juga: 9 Atlet Binjai akan Perkuat Sumut di PON Papua, Ini Daftar Namanya