Meninggal Karena TB Paru, Warga Langkat Sempat Dikira Korban Corona

Sempat dirawat di Medan

Langkat, IDN Times - Sempat membuat panik jajaran tim Satgas COVID-19 Kota Binjai. Pasien berinisial PM (37) warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut), yang sempat dirawat dan sempat dinyatakan Pasien Dalam Pantauan (PDP) di RSU dr Djoelham Binjai, mengembuskan napas terakhir (meninggal).

Korban meninggal dalam perjalanan menuju kediamanya di Kabupaten Langkat. Pasien ini usai mendapat perawatan di Rumah Sakit Martha Friska Multatuli Medan, yang merupakan rumah sakit rujukan penanganan pasien virus corona (COVID-19).

1. Pasien meninggal karena TB Paru

Meninggal Karena TB Paru, Warga Langkat Sempat Dikira Korban CoronaKonfrensi pers yang dilakukan tim satgas COVID-19 Kabupaten Langkat (IDN Times/ istimewa)

Juru bicara (Jubir) Satgas COVID-19 Dr. M. Arifin Sinaga didampingi tim Satgas Kabid IKP Diskominfo M. Faisal, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Noto Admojo serta tim lainnya, pada konferensi pers mengatakan, jika pasien tersebut meninggal bukan karena terpapar virus corona (COVID-19), pasien ini meninggal karena penyakit TB Paru.

"Dianogsa ini, sesuai surat pengantar dari RS Martha Friska No:016/RSMF-RVC/IV/2020 kepada Dinas Kesehatan Langkat, menyatakan pasien TB Paru aktif dengan Detroyed Lung dengan MDR TB," kata dia, Kamis (9/4/2020). 

"Pasien ini merupakan warga Dusun I, Tungkam Jaya, Desa Pangkalan Siata, Pangkalan Susu Langkat, Sumatera Utara dan meninggal dalam perjalanan pulang ke rumahnya," timpalnya.

Baca Juga: Soal Pasien di RS Binjai, Satgas Langkat Sebut Ada Salah Paham

2. Meninggal dalam perjalanan, jenazah dikebumikan tanpa protokol pemakaman COVID-19

Meninggal Karena TB Paru, Warga Langkat Sempat Dikira Korban CoronaJuru bicara tim satgas COVID-19 dr Arifin Sinaga (IDN Times/ istimewa)

Dikatakan Dr. M. Arifin Sinaga, secara khusus tim Satgas dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, mengucapkan bela sungkawa serta mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan. "Pasien tiba di rumah duka pukul 23.30 WIB," terang dia. 

Selain keluarga, jenazah disambut Camat Pangkalan Susu bersama unsur Forkopimca dan Kapus Pangkalan Susu, Kades dan perangkat desa serta tokoh agama dan toko masyarakat setempat. Pemakamannya, berlangsung di pemakaman umum setempat dan dilaksanakan tidak dengan protokol pemakaman COVID-19. 

"Namun kita tetap mengimbau, agar keluarga yang jauh tidak perlu datang, juga pelayat agar tidak terlalu banyak dan tidak diadakan acara adat," ungkap dia.

3. Tim Satgas yakini korban bukan pasien PDP COVID-19

Meninggal Karena TB Paru, Warga Langkat Sempat Dikira Korban CoronaKonfernsi pers yang dilakukan tim satgas COVID-19 Langkat (IDN Times/ istimewa)

Dalam hal penanganan selanjutnya, tim Satgas COVID-19 yang ada di Kecamatan Pangkalan Susu, akan tetap memantau keadaan dan dihimbau untuk melaporkan bila ada warga yang datang dan sakit di Puskesmas. 

"Kedepan, kami akan semakin menguatkan koordinasi dengan semua pihak, baik internal maupun eksternal guna penanggulangan percepatan wabah corona ini," tegas dia. 

Dirinya kembali menegaskan, pasien tersebut bukan PDP COVID-19 dan Tim Satgas COVID-19 Langkat tidak pernah merujuk pasien tersebut secara resmi. "Memang pasien sempat kita rawat di RSU Putri Bidadari, terkait penyakit TB Paru yang dialaminya. Tapi sesaat dirawat, pasien minta pulang dan kita tidak bisa berbuat banyak," tegas dia, sembari menyampaikan,  data saat ini OPD masih 23 orang dan PDP 2 orang dan tidak ada positif corona dan pasien terpapar corona yang meninggal dunia.

4. Pasien sempat gegerkan dan buat cemas tim medis dan warga Binjai

Meninggal Karena TB Paru, Warga Langkat Sempat Dikira Korban CoronaTim satgas COVID-19 Kota Binjai yang sempat melakukan konfresnsi pers menyatakan tenaga medis 12 orang diisolasi mandiri (IDN Times/ istimewa)

Sebelumnya, warga Kota Binjai dan Tim Satgas COVID-19 Binjai, sempat panik dan cemas. Karena pasien mengalami gejala mirip dengan orang terpapar virus corona (COVID-19). Terlebih, setelah mencari informasi dan berkoordinasi pasien sempat dinyatakan PDP di rumah sakit Putri Bindadari.

Sehingga, pihak Tim Satgas COVID-19 Binjai, mengisolasi 12 tenaga medis yang sempat merapat pasien di RSU dr Djoelham Binjai. Dan dalam konpresi pers nya. Tim Satgas, sempat menyayangkan dengan ketidak jujuran pasien.

"Semestinya bagi warga penyandang PDP jujur kepada tim medis. Sehingga kita dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Ketua gugus percepatan penanganan Covid-19 Ahmad Yani, di Posko penanggulan bencana Virus Corona di Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Binjai, Sumatera Utara, kemarin

Pada kesempatan itu juga, Yani mengatakan, dari informasi yang mereka terima pasien tersebut sudah dinyatakan PDP oleh salah satu rumah sakit di Kabupaten Langkat. Seharusnya dari situ langsung diantar kerumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Namun nyatanya, pasien ini malah pulang ke rumahnya dan tanpa ada pengawasan.

"Otomatis petugas kita yang berada RS Djoelham tidak mengetahui kondisi pasien tersebut. Hingga 12 orang petugas Medis yang menanganinya, saat ini kami isolasi mandiri," kata dia.

Baca Juga: 12 Tenaga Medis RS dr Djoelham Binjai Isolasi Mandiri, Ini Sebabnya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya