Pendidikan Multikultural Harus Ditanamkan pada Generasi Muda

Komunikasi dan informasi sudah jadi kebutuhan primer

Nias Selatan, IDN Times - Media sosial seperti mata pisau, ada dampak positif dan juga dampak negatifnya. Hal ini diungkapkan Dian Ikha Pramayanti, selaku Dosen dan Penulis saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital bertajuk Bijak Bermedsos di Era Digital, Nias Selatan, 24 Juni 2021.

Menurutnya kebebasan berekspresi mencakup ekspresi yang lebih luas, termasuk kebebasan berekspresi melalui cara lisan, maupun tulisan.

“Setiap orang berhak atas berpendapat dan berekspresi. Pendidikan multikultural merupakan nilai yang harus ditanamkan pada generasi muda agar memiliki persepsi dan sikap multikulturalistik, ini diperlukan karena terjadinya perubahan kehidupan manusia, mobilitas penduduk yang cukup tinggi, semakin terbukanya daerah-daerah pedesaan, berbagai konflik sosial budaya yang muncul akhir-akhir ini, serta menghapus mitos dan tafsiran sejarah yang tidak menguntungkan bagi persatuan negara,” ungkapnya.

Baca Juga: 10 Harga Tas Mewah Nia Ramadhani, Bikin Isi Rekening Berkurang Drastis

1. Komunikasi dan informasi sudah jadi kebutuhan primer

Pendidikan Multikultural Harus Ditanamkan pada Generasi MudaPexels.com/Artem Beliaikin

Meida Rachmawati, selaku Dosen dan Direktur Nusantara Training and Research memaparkan komunikasi dan informasi bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan primer.

Media sosial saat ini sangat berperan dalam penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Sejak awal dibangun, social media diperuntukkan sebagai wadah bagi para penggunanya agar tetap dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan bertukar informasi dan ide dalam  komunitas jejaring virtual.

“Pada saat para remaja bisa memanage waktu, proposinya pas dan bijak dalam menggunakan sosmed maka akan mendapatkan keuntungan dalam penggunaannya. Bebas berekspresi dalam menggunakan media sosial namun tetap ada batasan dan etika yang harus dipatuhi agar tidak ada individu lainnya yang dirugikan,” jelasnya.

2. Budaya bertutur mempengaruhi kehidupan sosial termasuk di ruang digital

Pendidikan Multikultural Harus Ditanamkan pada Generasi Mudaweb

Wakil Dekan I FTIK UIN Sumut, Prof. Dr. Didik Santoso menuturkan budaya bertutur menjadi sangat penting dalam berkomunikasi karena akan memberi dampak dalam kehidupan sosial termasuk di ruang digital.

Dampak positif dari budaya bertutur adalah dapat menciptakan kehidupan yang aman, tentram, sehat, dan bahagia. “Budaya bertutur cerdas adalah suatu kebiasaan berkomunikasi yang selalu menjaga hubungan antara sesama manusia dan hubungan dengan Tuhannya,” katanya.

3. Selektif dalam menerima pertemanan di media sosial

Pendidikan Multikultural Harus Ditanamkan pada Generasi Mudapixabay/FirmBee

Kadis Dukcapil Nias Selatan, Deri Dohude menjelaskan bijak adalah suatu cerminan sikap, cara bijak bermedia yang aman dan nyaman yaitu dengan tidak memberikan data-data pribadi kepada orang lain. 

“Tips bijak bermedsos yang perlu diketahui diantaranya gunakan foto yang sopan, selektif dalam menerima pertemanan, jangan berikan informasi sensitive kepada orang lain, berhati-hatilah saat mengakses media sosial di tempat umum, pahami privacy setting pada media social, dan jangan asal posting konten,” jelasnya.

Baca Juga: Terjerat Kasus Narkoba, 10 Potret Nia Ramadhani Dengan Hobi Mewahnya

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya