Gubernur dan Wakil Gubernur Tangkis Isu Soal Ketidakharmonisan

Musa Rajekshah: Semua tanggung jawab ada porsinya

Medan, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah menangkis isu ketidakharmonisan hubungan mereka.

Tangkisan ini disampaikan Edy lebih awal saat ditanya wartawan usai pelantikan Sekda Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jumat (19/8/2022).

"Jabatan gubernur dan wakil gubernur itu layaknya suami/istri. Ada kalanya suami bekerja di luar dan istri bekerja di dalam. Dan ada saatnya kita bekerja bersama-sama," kata Edy Rahmayadi.

Jika ada tugas yang tidak bisa dikerjakan bersama, maka satu dikerjakan suaminya dan satu dikerjakan oleh istrinya, kata Edy.

"Kalau ada yang ribut sana-ribut sini, pasti tidak terlepas dari wartawan," ujarnya.

1. Ijeck: Saya menyadari posisi saya adalah Wagub Sumut

Gubernur dan Wakil Gubernur Tangkis Isu Soal KetidakharmonisanIjeck mengangkat bendera Golkar Sumut (Dok.IDN Times/istimewa)

Menambahkannya, Wagub Sumut, Musa Rajekshah mengatakan bahwa semua tanggung jawab baik itu gubernur dan wakil gubernur sudah ada porsinya masing-masing. Selama ini katanya ia masih hadir sebagai Wagub Sumut dan mewakili pemerintah provinsi Sumut.

"Seperti apa yang disampaikan Pak Gubernut tadi semua tanggung jawab sudah ada porsinya masing-masing. Saya menyadari posisi saya adalah Wagub Sumut. Artinya saya hadir dimana pun karena gubernur dan mewakili Pemprov Sumut," ujar pria yang akrab disapa Ijeck tersebut.

2. Silaturahmi keduanya tetap baik

Gubernur dan Wakil Gubernur Tangkis Isu Soal KetidakharmonisanIDN Times/Istimewa

Tentang apa yang terjadi isu di luaran sana, Ijeck menyerahkannya kepada masyarakat yang menilai. "Biarlah itu masyarakat yang menilai. Masing-masing punya hak untuk menilainya," ujarnya.

Sampai saat ini kata Ijeck silaturahmi keduanya tetap baik. "Biarlah program Pemprov Sumut tetap berjalan sesuai aturannya. Selagi tugas saya di pemerintahan tidak terganggu, maka saya tetap mengerjakannya. Karena di samping jadi Wagub Sumut, saya diamanahkan juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Sumut," ujarnya.

Sebagai Ketua Golkar Sumut, ia juga punya target politik yang cukup jelas, yakni memenangkan Partai Golkar di 2024 mendatang. "Dan kami tidak mau menyia-nyiakan waktu untuk bekerja memenangkan Partai Golkar," ucapnya.

3. Asal mula isu kerenggangan

Gubernur dan Wakil Gubernur Tangkis Isu Soal KetidakharmonisanDok.IDN Times/istimewa

Asal muasal dari isu ketidakharmonisan muncul setelah Gubernur Edy mengeluarkan kata-kata yang menyebut Golkar sebagai partai yang tidak mendukung pembangunan Sumut.

"Banyak yang mendengar (Edy Rahmayadi) menyampaikan 'partai Golkar yang nggak setuju pembangunan itu'," sebut Ilhamsyah.

Ilhamsyah mengatakan kader Golkar resah atas pernyataan dari Edy Rahmayadi itu. Dia pun membantah jika Golkar tidak peduli terhadap pembangunan Sumut.

"Kami tidak mau partai ini digiring seolah-olah tidak berpihak kepada masyarakat. Golkar dari dulu selalu berpihak," ucap Ilhamsyah.

Ilhamsyah mengatakan kader Golkar merupakan kader-kader yang santun dan tahu aturan. Namun jika ada yang melakukan penghinaan terhadap partai seperti ini, Ilhamsyah mengatakan kader-kader meminta untuk melakukan perlawanan.

"Martabat partai di atas segala-galanya, yang harus dipertaruhkan dan dipertahankan seluruh kader-kader partai. Kader Golkar tahu apa yang harus dilakukan. Jika partai dan lambang partainya dihina, lawan!," tegas Ilham.

"Kalau sudah sampai ada penghinaan lambang, partai, itu lawan," jelasnya.

Baca Juga: Jangan Melintas, Ini Potret Banjir Parah di  Jalan Dr Mansyur Medan

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya