Demo di DPRD Ricuh, Dandim: Sudah Terlalu Banyak Penyusup, Ayo Bubar

Massa tuntut polisi beri sikap untuk diskualifikasi Jokowi

Medan, IDN Times - Tensi unjuk rasa di depan DPRD Sumut menurun, Jumat (24/5) malam. Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto diminta mendatangi massa.

Dadang pun langsung menemui mereka. Didampingi Komandan Kodim 02/01 BS Kolonel Yuda Rismansyah dan pengawalan dari anak buahnya.

Sebelumnya, Kolonel Yuda sudah meminta massa bubar. Namun permintaan itu ditolak.

"Sudah terlalu banyak penyusup. Lebih baik kita umat muslim bubar," kata Yuda.

Dadang dan Yuda menemui mahasiswa untuk menjawab tuntutan mahasiswa.

"Kami dari keamanan penuh keringat supaya tidak ada korban. Karena saya cinta kepada adek adek semua," ujarnya.

"Mati syahid sama-sama pilihan kita. Kita tidak ingin beradu di sini. Kalian lempar tadi kita diam. Kami membawa tameng untuk melindungi diri," tukasnya.

Sementara itu dari pihak massa menuntut polisi untuk menentukan sikap polisi untuk mendiskualifikasi Joko Widoddo dari pencapresan dan presiden.

"Yang kita minta polisi menyatakan sikap. Karena kita ingin Jokowi didiskualifikasi," ujar orator dari kalangan mahasiswa.

Pertanyaan itu langsung dijawab Dadang. Kata dia itu bukan wewenangnya.

"Polisi adalah alat negara, tidak punyya kewenanggan untuk itu," pungkasnya.

Hingga saat ini massa masih bertahan. Pimpinan GNKR Sumut Rabualam yang awalnya tidak terlihat saat kericuhan kini sudah kembali bersama beberapa ulama.

Baca Juga: [BREAKING] Aksi di DPRD Sumut Mulai Ricuh, Mahasiswa Teriak Revolusi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya