Bupati Samosir Menduga Ada Money Politic Rp100 M saat Pilkada

Rapidin tidak mau teken hasil rekapitulasi perolehan suara

Samosir, IDN Times - Bupati Samosir, Rapidin Simbolon yang juga Calon Bupati Samosir periode 2021-2025 menegaskan, pihaknya tidak akan meneken hasil rekapitulasi perolehan suara Pilkada Samosir yang akan dikeluarkan KPU nantinya. Pasalnya, mereka menduga pelaksanaan Pilkada di Samosir penuh dengan politik uang (money politic) mencapai Rp100 miliar.

"Kami tidak akan menandatangani hasil pengumuman dari KPU karena kami melihat ada pembiaran dari penegakan hukum terpadu (Gakkumdu) terkait dugaan politik uang yang sangat terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang beredar di masyarakat," ujar Rapidin saat menggelar konferensi pers Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Samosir, di aula Kantor Bupati Samosir, Jumat (11/12/2020).

1. Partai pengusung sedang menyiapkan tim untuk melakukan investigasi

Bupati Samosir Menduga Ada Money Politic Rp100 M saat PilkadaBupati Samosir Rapidin Simbolon (Dok. IDN Times)

Hadir dalam konferensi pers itu Rapidin Simbolon selaku bupati, Wakil Bupati Juang Sinaga, Kapolres Samosir, AKBP M Saleh dan Kajari Samosir, Budi Herman.

Rapidin juga menyampaikan, DPP Partai PDI Perjuangan telah menyiapkan Tim Advokasi ke Kabupaten Samosir untuk melakukan investigasi terhadap berbagai pelanggaran dengan mengumpulkan berbagai data data yang konkrit dan sudah dihimpun dari 9 kecamatan di Kabupaten Samosir.

"Yang pasti partai pengusung kami sedang menyiapkan tim untuk melakukan investigasi dan kami akan terus menunggu hasil pengumuman akhir dari KPU," terangnya. 

Baca Juga: Effendi Simbolon: Pembangunan di Samosir Semakin Maju dan Sejahtera

2. Rapidin mengapresiasi berjalannya pelaksanaan Pilkada yang aman tanpa ada gesekan antarmasyarakat

Bupati Samosir Menduga Ada Money Politic Rp100 M saat PilkadaIlustrasi Pilkada Serentak 2020 (IDN Times/Arief Rahmat)

Politikus PDIP ini juga mengaku telah menyampaikan berbagai informasi kepada Kapolres melalui whatsapp tentang adanya dugaan money politic selama proses pelaksanaan Pilkada berlangsung. Namun, Kapolres tidak meresponnya.

Meski demikian, Rapidin mengapresiasi berjalannya pelaksanaan Pilkada yang aman tanpa ada gesekan antarmasyarakat.

"Kami dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) menggelar temu pers, karena peran pers sangat vital terlebih berjalannya Pilkada Samosir yang aman, tertib dan kondusif," kata Rapidin.

3. Jika ada politik uang, jadi wewenang Gakkumdu

Bupati Samosir Menduga Ada Money Politic Rp100 M saat PilkadaIlustrasi Money Politic, IDN Times/ istimewa

Kapolres AKBP M Saleh menjelaskan, semua persoalan pelanggaran Pilkada Samosir merupakan wewenang Bawaslu. Diakuinya, pihak kepolisian telah melakukan tugasnya, sehingga pelaksanaan Pilkada Samosir berjalan aman, damai dan lancar.

"Jika ada tindakan politik uang, adalah wewenang Gakkumdu yang didalamnya terdiri dari Bawaslu, Polisi, Kejaksaan," ujarnya. 

Sementara itu, Ketua Pelaksana Tim Pemenangan paslon bupati Samosir nomor urut 2, Vandiko T Gultom-Martua Sitanggang (Vantas), Megianto Sinaga, ketika dimintai komentarnya terkait dugaan money politic yang dilakukan Tim Vantas, Megianto menjawab mari menjaga kesejukan politik di Samosir pasca Pilkada.

Baca Juga: Real Count KPU, Bobby-Aulia Kuasai 12 Kecamatan Medan, Akhyar-Salman 9

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya