Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Viral, Warga Temukan Beras Diduga Oplosan Beredar di Langkat

IMG-20250725-WA0013.jpg
Beras diduga olplosan karena kualitas tidak standar ditemukan di Langkat (IDN Times/ istimewa)

Langkat, IDN Times - Video berdurasi 17 detik, mendadak viral dan menghebohkan warga Langkat, Sumatra Utara. Dalam video itu, menunjukan beras kemasan 5 kg merk Shincan dalam kondisi kurang baik atau memprihatinkan.

Masyarakat sekitar menilai beras ini diduga oplosan dan tak layak dikonsumsi.  Bahan pangan pokok masyarakat ini disebut-sebut diproduksi di kilang berinisal S yang berada di Kecamatan Secanggang.

"Beras apa yang diambil orang ini," kata seorang pria, yang terdengar dalam video yang diterima wartawan dan beredar luas di Media Sosial, Jumat (25/7/2025).

1. Kadisperindag yang dihubungi irit bicara karena sedang rapat

WhatsApp Image 2025-07-24 at 10.59.25 (3).jpeg
Pengungkapan tindak pidana perlindungan konsumen terkait beras yang tidak sesuai standar mutu (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sayangnya, video yang menghebohkan ini tidak banyak dikomentari oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Langkat, Ikhsan Aprija. Sebab, dirinya mengaku kalau sedang menjalani rapat dan diharapkan menghubungi bawahannya. "Maaf bang saya lagi rapat. Coba konfirmasi ke kabid ya," kata Ikhsan.

Vdeo yang terus tersebar luas ini sampai ke telinga pihak kepolisian Polres Langkat. Kasat Reskrim AKP Pandu Batubara mengaku sudah mengetahui kabar yang beredar dan telah melakulan pemanggilan beberapa saksi.

"Iya, udah kami panggil (pemilik kilang) untuk hadir ke Polres Langkat pada Senin tanggal 28 Juli 2025 mendatang. Baru pemanggilan pertama," kata Pandu. 

2. Seolah kecolongan, Disperindag mengaku kerap melakukan sidak

WhatsApp Image 2025-07-24 at 10.59.25 (2).jpeg
Pengungkapan tindak pidana perlindungan konsumen terkait beras yang tidak sesuai standar mutu (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Ironinya, beberapa waktu lalu Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengaku kerap melakukan sidak rutin, di tengah kabar munculnya peredaran beras oplosan.

Hasilnya hingga saat ini, belum ada ditemukan beras oplosan yang dikemas seolah-olah premium, tetapi kualitas dan kuantitasnya menipu. Seperti yang disampaikan Kepala Disperindag Kabupaten Langkat, Ikhsan Aprija. "Sampai saat ini belum ada laporan (beras oplosan), dan kita rutin melakukan sidak di pasar," Ikhsan, saat itu. 

Tidak sampai disitu, Ikhsan juga memaparkan harga beras premium yang beredar dipasaran berkisar harga Rp. 15 sampai 16 ribu per kilohramnya. Dengan peristiwa video beredar luas ini , Disperindag yang mengaku sudah melakukan sidak seolah-olah "kecolongan".

3. Presiden Prabowo perintahkan agar menindak pengusaha culas secara tegas  

WhatsApp Image 2025-07-24 at 10.59.25 (1).jpeg
Pengungkapan tindak pidana perlindungan konsumen terkait beras yang tidak sesuai standar mutu (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Di sisi lain, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan peredaran beras oplosan sampai di rak supermarket dan minimarket.

Beberapa merek menjual kemasan 5 kilogram, padahal isinya hanya 4,5 kilogram. Banyak juga yang mengklaim sebagai beras premium, padahal mutunya biasa saja.

Setelah temuan ini terungkap, beberapa minimarket mulai menarik produk oplosan dari rak. Meski begitu, data dan bukti pelanggaran tetap ditindaklanjuti penegak hukum.

Praktik pengoplosan merugikan konsumen hingga Rp 99 triliun per tahun. Bahkan dari hasil investigasi Kementan bersama Satgas Pangan, 212 merek beras terbukti tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label mutu.

Tentu hal ini membuat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Secara tegas orang nomor satu ini menjadi berang. Prabowo meminta kepada Jaksa Agung dan Kepolisian (Kapolri) untuk memberi tindakan tegas kepada pelaku usaha culas.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us