Tunggakan 2 Bulan Gaji Petugas Pengangkut Sampah Binjai Sudah Dibayar
Binjai, IDN Times - Wakil Walikota Binjai Hasanul Jihadi, angkat bicara terkait mogoknya petugas angkut sampah dikarena 2 bulan gaji tak dibayar. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, Sumatera Utara, telah menyelesaikan permasalahan yang ada.
"Atas arahan Bapak Wali Kota Binjai, Amir Hamzah, terhitung sejak hari ini sudah selesai permasalahan terkait gaji," kata Hasanul Jihadi, Rabu (5/3/2025).
1. Sampah yang sempat tertumpuk dipinggir jalan sudah dibersihkan
Pria berkacamata yang kerap disapa Jiji ini mengaku, Pemerintah Kota Binjai, bertanggungjawab untuk menyelesaikan persoalan gaji petugas pengangkut sampah. Bahkan, sampah yang sebelumnya sempat bertumpuk kini sudah dibersihkan atau diangkut. "Dan sampah-sampah sejak pagi tadi sudah tidak ada di jalan," jelas Jiji.
"Begitu juga kita meminta kepada masyarakat, jika memang masih ada tumpukan sampah kasih tahu kami. Biar langsung kami sidak dan dilakukan pembersihan," timpal Jiji.
2. Ucapkan permohonan maaf atas keterlambatan pembayaran gaji
Meski begitu, dirinya menegaskan, Pemko Binjai memohon maaf atas tertunggaknya gaji petugas pengangkut sampah.
"Dan Pemerintah kota Binjai memohon maaf selama dua bulan, masa awal pemerintahan transisi yang harusnya bisa dipahami dan dimaklumi. Tapi sekali lagi atas arahan Bapak Wali kota semuanya sudah selesai," tegas Jiji.
3. Petugas pengangkut sempat mogok karena gaji 2 bulan tidak dibayar
Diketahui, petugas pengangkut sampah di Kota Binjai, Sumatera Utara, menyampaikan keluh kesahnya usai gaji mereka dua bulan tak dibayarkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Binjai.
Mereka melakukan aksi mogok kerja dan menggeruduk Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, di Jalan Sibolga, Kelurahan Rambung Barat, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, pada, Selasa (4/3/2025) pagi.
Disana petugas berorasi meminta supaya gaji mereka sebesar Rp 1,5 juta yang tertunggak dari Januari hingga Februari tahun 2025 ini dapat segera dibayarkan.
Alasan mereka mogok kerja karena sangat membutuhkan uang gaji tersebut untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan 1446 H dan menyambut hari raya Idul Fitri.
