Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sebelum Pindah Tugas, Kapolda Berharap Bisa Tangkap Pembunuh Hakim

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto saat memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri acara silaturahmi bersama masyarakat di Mapolrestabes Medan (IDN Times/Fadli Syahputra)

Medan, IDN Times - Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto menegaskan pihaknya terus mendalami informasi dan alibi saksi-saksi untuk mengungkap kematian hakim sekaligus Humas di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (50).

Sejauh ini, kata Agus, tim gabungan masih bekerja mengumpulkan informasi-informasi dari analisa Labfor, Forensik serta bukti-bukti lainnya.

"Harapannya kasus ini bisa cepat selesai," kata Agus usai menghadiri acara silaturahmi bersama masyarakat di Polrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan Perjuangan, Senin (9/12).

1. Untuk menentukan tersangkanya tidak bisa sembarangan

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto saat memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri acara silaturahmi bersama masyarakat di Mapolrestabes Medan (IDN Times/Fadli Syahputra)

Menurut Agus, pengungkapan kasus sangat tergantung dari alat bukti dan keterangan saksi. Contohnya seperti kasus pembunuhan perempuan yang lehernya ditusuk kemarin, itu sudah bisa terungkap. Begitu juga peristiwa pembunuhan anak SMA di Nias.

"Saya sudah bisa menduga kasus ini seperti apa dan keterkaitan kasus pembunuhan ini dengan apa. Tapi, untuk menentukan siapa tersangkanya, saya tidak bisa sembarangan," jelas jenderal yang baru naik pangkat menjadi bintang tiga ini.

2. Kapolda menyebut kematian Jamaluddin tidak ada kaitan dengan kasus yang tengah ditanganinya

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyapa warga usai acara silaturahmi bersama masyarakat di Mapolrestabes Medan (IDN Times/Fadli Syahputra)

Ketika disinggung apakah Jamaluddin dibunuh ada kaitannya dengan kasus yang tengah ditanganinya, lulusan Akpol 1989 ini mengatakan tidak ada. Namun dia belum mau merinci motif sebenarnya dari kasus tersebut.

Agus meminta doa restu kepada wartawan agar kasus kematian hakim sekaligus Humas di PN Medan itu cepat terungkap.

"Mohon restu kepada rekan-rekan media, mudah-mudahan bisa terungkap sebelum saya pindah (tugas)," harap perwira tinggi yang dipromosikan menjabat Kabaharkam Mabes Polri itu.

3. Irjen Agus mohon maaf banyak kasus yang belum terungkap

Irjen Pol Agus Andrianto saat menghadiri Rapat Koordinasi Analisis dan Evaluasi (Dok.IDN Times/istimewa)

Masih dikatakan Agus, dia menyebut ada dua pekerjaan rumah (PR) yang belum bisa diungkap oleh jajarannya. Pertama kasus jambret yang korbannya luka dan meninggal dunia, kedua pembunuhan Jamaluddin.

Tapi, lanjutnya, kasus pembunuhan di Nias dan perempuan yang ditusuk lehernya sudah berhasil terungkap. Untuk itu mohon doa restunya.

"Kita tidak punya niat untuk menghambat apalagi menutup-nutupi hasil penyidikan. Kita lebih senang perkara bisa terungkap supaya bisa cepat disampaikan ke publik," ungkap Agus.

"Saya mohon maaf jika masih banyak PR yang belum bisa saya kerjakan. Itu adalah kesalahan saya, namun anggota sudah berusaha keras mengungkapnya," tambah pria kelahiran 52 tahun silam tersebut.

4. Jumlah saksi yang diperiksa sudah 25 orang

Polisi saat memeriksa mobil mendiang Hakim PN Medan Jamaluddin (Dok.IDN Times/istimewa)

Ditanya soal hasil labfor yang menyatakan korban meninggal dunia antara 12-20 jam saat ditemukan dan diduga bahwa korban sudah meninggal dunia di kediamannya. Menanggapi hal itu Agus menjelaskan, kalau hitungan waktu 12-20 jam itu adalah antara atau dalam rentang waktu.

Namun, tidak bisa dipastikan bahwa itu 20 jam. Tapi antara rentang waktu tersebut. Tinggal hasil Labfor dan Forensik yang akan dianalisa lagi supaya jangan sampai salah menduga orang dan salah menetapkan tersangka.

"Karena itu bisa berdampak dengan yang bersangkutan. Yang pasti motifnya bukan karena menangani perkara. Untuk saksinya sudah 25 orang yang diperiksa," pungkas Agus.

5. Jamaluddin ditemukan tewas di dalam mobil prado

(Lokasi penemuan hakim PN Medan yang tewas di dalam mobil) Istimewa

Hakim Jamaluddin yang juga menjabat Humas PN Medan ditemukan tak bernyawa di jok tengah mobil Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi BK 77 HD.

Kendaraan mewah berisi jasad hakim PN Medan itu didapati di jurang pada areal kebun sawit di Desa Suka Dame, Kutalimbaru, Jumat (29/11). 

Bagian depan mobil ringsek karena menghantam pohon sawit. Airbagnya juga terbuka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us