Salon di Medan Digerebek, Simpan Puluhan Sepeda Motor Diduga Hasil Begal

- Polisi menggerebek rumah di Medan dan menemukan 23 sepeda motor diduga hasil begal disimpan di dalamnya.
- Pemilik rumah menjalankan bisnis salon dan bengkel las, sehingga warga tidak curiga dengan penyimpanan sepeda motor tersebut.
- Pemilik salon dan kedua anaknya ditangkap karena tidak dapat memberikan surat-surat yang jelas untuk 23 kendaraan yang disimpan.
Medan, IDN Times - Tak pernah disangka oleh Zullaiha Lubis (42) selaku Kepala Lingkungan XI Kelurahan Mangga, Medan Tuntungan, bahwa salah satu warganya merupakan penadah puluhan sepeda motor diduga hasil begal. Sepeda motor tanpa surat itu disimpan cukup rapi di dalam satu rumah yang menjalankan bisnis salon.
Puluhan sepeda motor itu kini telah diamankan petugas berwajib. Begitu pula dengan sejumlah orang termasuk pemilik salon dan kedua orang anaknya.
1. Ada 23 sepeda motor yang disimpan, diduga hasil begal dan kejahatan jalanan

Polisi melakukan penggerebekan di satu rumah yang berada di Jalan Cengkeh Raya, Kelurahan Mangga, Medan Tuntungan. Penggerebekan ini menyusul dugaan bahwa rumah tersebut menyimpan puluhan sepeda motor hasil begal dan kejahatan jalanan lainnya.
Zullaiha Lubis selaku Kepala Lingkungan XI membenarkan penggerebekan itu yang dilakukan pada Minggu (8/6/2025). Ia cukup syok ketika mendengar kabar bahwa salah satu warganya diduga menjadi penadah dan menyimpan puluhan motor hasil kejahatan.
"Saya ditelepon polisi jam 22.30 WIB untuk mendampingi mereka melakukan penggerebekan di Jalan Cengkeh Raya nomor 24. Hasilnya, yang diamankan istri dan kedua anaknya. Ada 3 orang," kata Zullaiha.
Tak tanggung-tanggung, ada puluhan sepeda motor yang disimpan di dalam rumah itu. Zullaiha merincikan bahwa total ada 23 sepeda motor.
"Ada 23 unit sepeda motor. Di rumah bagian belakang ada sekitar 6 unit, selebihnya ditaruh di ruang tamu," lanjutnya.
2. Warga tidak curiga karena puluhan sepeda motor disimpan di dalam rumah yang membuka bisnis salon

Zullaiha dan warga di Kelurahan Mangga tentu tidak menyangka bahwa ada sepeda motor yang disimpan di dalam rumah itu. Sebab, setahu warga sang pemilik rumah selama ini membuka bisnis salon.
"Setahu saya suami buka bengkel las pagar dan istrinya buka salon. Tak ada tanda-tanda bahwa ada itu (penyimpanan motor hasil begal)," jelas Zullaiha.
Ia melanjutkan, karena adanya usaha salon dan bengkel las itu lah yang membuat masyarakat tidak pernah curiga. Interaksi dengan masyarakat sekitar pun juga tidak ada sesuatu yang janggal.
"Kalau prang berlalu lalang di rumahnya, ya, biasa karena mikirnya dia ada usaha, kan. Tidak kita curigai dia penadah dan menyimpan barang (motor). Pengakuannya sama polisi dia hanya dititipi barang saja," beber Zullaiha.
3. Pemilik salon dan keluarganya ditangkap, baru 3 tahun pindah rumah

Polisi yang melakukan penggerebekan tidak mendapatkan surat-surat yang jelas dari 23 kendaraan itu. Sehingga pemilik salon dan 2 anaknya diboyong ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Mereka sudah 3 tahun tinggal di sini, bangun rumah di sini. Sebelumnya tidak di lingkungan kita. Dan sekarang sudah pindah," ungkap Zullaiha.
Kepala Lingkungan XI Kelurahan Mangga menambahkan bahwa berdasarkan pengakuan pemilik salon, mereka hanya diminta untuk menyimpan saja. Tidak tahu sepeda motor tersebut akan digunakan untuk apa.
"Banyak yang dititipkan di situ. Gak tahu untuk apa, itu pengakuannya. Tapi kalau di sini gak rawan begal. Kita ada jaga malam di sini," pungkasnya.