Sabu Seberat 190 Kg Gagal Masuk ke Langkat, Nelayan Jadi Kurir

Medan, IDN Times - Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Utara kembali menggagalkan upaya penyelundupan narkoba berskala besar.
Sebanyak 190 kilogram sabu disita dari kapal nelayan yang terombang-ambing di perairan Brandan, Kabupaten Langkat, Senin (30/6/2025). Dua orang nelayan asal Aceh ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
1. Penangkapan berawal dari informasi masyarakat tentang kapal yang teromabng-ambing

Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Jean Calvin, menjelaskan bahwa operasi ini bermula dari laporan masyarakat soal aktivitas mencurigakan kapal nelayan di perairan Langkat. Tim bergerak cepat dan menemukan kapal dengan mesin rusak, dalam kondisi terombang-ambing di laut.
“Dari informasi itu, benar saja saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan barang haram jenis sabu sebanyak 190 kg,” ujar Kombes Jean Calvin, dalam keterangan, Jumat (22/8/2025).
Barang bukti tersebut disembunyikan dalam 10 karung berisi bungkus kuning emas bertuliskan GUANYINWANG, yang identik dengan sabu dari jaringan internasional.
2. Nelayan dijadikan kurir dengan imbalan dari terduga bandar

Dua tersangka yang ditangkap adalah FA (48) asal Aceh Utara dan DI (63) asal Aceh Timur. Dari hasil interogasi, keduanya mengaku hanya berperan sebagai kurir. Mereka diperintahkan oleh seorang buronan berinisial YN untuk mengambil sabu dari kapal lain bernama Oskadon di perairan lepas.
“Keduanya diperintahkan untuk mengambil sabu dari kapal lain bernama Oskadon di perairan lepas. Mereka dijanjikan upah,” jelas Kombes Calvijn.
3. Polisi buru buronan dan bongkar jaringan internasional

Kombes Jean Calvin menegaskan, penangkapan ini bukan sekadar pengungkapan kasus, melainkan pukulan telak terhadap sindikat narkoba internasional yang menggunakan perairan Sumut sebagai jalur masuk.
“Tim terus bekerja untuk mengungkap jaringan peredaran yang lebih luas, khususnya di wilayah Binjai dan Langkat. Polisi kini memburu buronan YN dan akan terus mengembangkan penyelidikan untuk membongkar seluruh mata rantai jaringan ini hingga ke akar-akarnya,” tegas Calvijn.