Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Istri Tidak Harmonis dengan Anak-anak

Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin Siregar (kiri) menghadirkan istri korban pembunuhan yang menjadi tersangka Zuraida Hanum (kedua kanan) saat memaparkan kasus pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan Jamaluddin di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/1/2020). (Antara/Septianda Perdana)

Medan, IDN Times – Ada 15 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin. Di lima lokasi berbeda, adegan yang diperankan semakin menguatkan dugaan soal ZH, istri Jamaluddin yang menjadi otak pelakunya.

JH menyusun langsung skenario pembunuhan yang dilakukan di dalam kamar kediamannya, Jumat (29/11) dini hari  pada tahun lalu. Mulai dari meminta JP dan RF menjadi eksekutor hingga menyiapkan kain untuk membekap Jamaluddin yang  tengah tertidur pulas.

Dia menjanjikan uang Rp100 juta hingga berangkat umrah bersama para eksekutor. Begitu rapi pembunuhan itu disusun. Sehingga polisi pun sempat kesulitan untuk mengungkapnya.

Kematian Jamaluddin menjadi pukulan keras bagi anak-anaknya. Di antaranya terhadap Kenny Akbari Jamal dan Rajif Fandi Jamal.

1. Selama ini ZH dikenal lembut saat berkomunikasi

ZH (pakai masker) terus tertunduk selama rekonstruksi pembunuhan suaminya, Jamaluddin (IDN Times/Prayugo Utomo)

Rajif Fandi Jamal begitu terkejut. Dia sama sekali tak menyangka yang membunuh Jamaluddin adalah ibu tirinya.

Karena, selama ini yang dia tahu ZH termasuk orang yang baik. “Saya terkejut. Karena dia orangnya lembut kalau ngomong,” ungkap Rajif, Senin (13/1).

Dia juga mengungkap soal sosok ayahnya, Jamaluddin begitu sayang kepada anak-anaknya. Termasuk kepada anak ZH dari suami pertamanya. .

“Ayah gak pernah membedakan anak tiri mana anak kandung. Semua sama perlakuannya. Adil semua,” ungkapnya.

2. ZH kurang harmonis dengan anak-anak Jamaluddin

JP dan ZH berada dalam satu mobil saat reka adegan kasus pembunuhan Hakim Jamaluddin berada di pelataran Coffee Town, Jalan Ringroad, Medan (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sedih, kesal semuanya campur aduk dalam hati Rajif karena harus kehilangan orang terkasih. Meski dikenal baik, ZH memang jarang berkomunikasi dengan anak-anak Jamaluddin.

“Dia tidak mau berbaur dengan kami,” ungkapnya.

Padahal, kata Rajif, ayahnya sering mengingatkan ZH supaya dia membangun hubungan baik dengan anak-anaknya. “Tapi dia (ZH) diam saja,” tukasnya.

Dia berharap ZH dan pelaku lainnya diberikan hukuman setimpal. Minimal hukuman kurungan seumur hidup.

Rajif pun berniat merawat KZ, adik mereka hasil pernikahan Jamaluddin dengan  ZH. Mereka masih menunggu keputusan keluarga besar.

3. Anak Sulung Jamaluddin mulai curiga dengan ZH saat pemakaman ayahnya

Istri Jamaluddin Zuraida Hanum alias ZH (Berjilbab hitam dan berbaju tahanan) terus menunduk saat ditampilkan di Mapolda Sumut, Rabu (8/1). ZH menjadi otak pelaku pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan itu (IDN Times/Prayugo Utomo)

Kecurigaan kepada ZH muncul saat pemakaman Ayahnya di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Kecurigaan itu disampaikan oleh Kenny Akbari Jamal, putri sulung Jamaluddin.

Kata dia, ZH memberikan keterangan berbelit-belit dan terkesan tidak sesuai dengan kondisi saat itu.

Kecurigaan Kenny semakin menguat ketika pemakaman ayahnya di Gampong Nigan, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Sabtu (30/11). Polisi datang menemui ZH dan menanyainya. Namun penuturan ZH kembali terdengar aneh dan terkesan dilebih-lebihkan.“Kok dilebih-lebihkan. Yang gak ada kok dijadikan ada gitu,” kata Kenny.

Misalnya, ZH sempat mengatakan jika rekan bisnis Jamaluddin datang ke rumah mereka. Lantas Jamaluddin marah karena merasa ditipu

“Terus katanya adik aku, KZ nangis-nangis pas lihat itu,  padahal adik aku gak nangis. Cuma nanya bunda kenapa dibilangnya nangis. Kan bohong menambah-nambahkan . Yang gak ada kok ditambah-tambahin sama dia,” ungkap Kenny beberapa waktu lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us