Pembunuhan Berencana, Tersangka yang Tikam Mahasiswa UMA Ditangkap

- Tersangka telah mempersiapkan gunting tajam dari rumahnya
- Tersangka tikam dan pukul mahasiswa UMA sampai tewas, barang-barang dirampok
- Terlilit cicilan motor jadi motif tersangka nekat membunuh korbannya
Medan, IDN Times - Tak ada yang menyangka bahwa sosok remaja berinisial SYA (18 tahun) menjadi tersangka pembunuhan berencana. Di balik wajah lugunya, ia tega membunuh temannya sendiri yang merupakan mahasiswa jurusan Hukum di Universitas Medan Area (UMA).
Setelah berkali-kali menusuk Bonio Gadjah (18 tahun), SYA membiarkan temannya itu bersimbah darah. Bahkan setelah memukul menggunakan linggis dan gunting tajam, SYA mengunci Bonio di rumahnya lalu kabur ke Tanjung Balai.
1. Tersangka telah mempersiapkan gunting tajam dari rumahnya

Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak membenarkan penangkapan itu. Pelaku berinisial SYA tampak menunduk saat dihadapkan ke awak media.
"Di TKP ini terjadi pembunuhan yang telah direncanakan oleh tersangka SYA, yang disebut dengan pembunuhan berencana dan diikuti oleh pencurian dengan kekerasan. Dalam hal ini, dia merampok korban yang dilakukan di rumah korban," kata Calvijn, Rabu (19/11/2025).
SYA dan korban bernama Bonio adalah teman dekat dari kampung. Pada tanggal 12 November pukul 18.00 WIB SYA datang menghampiri korban dan mengajaknya bermain biliar. Ajakan itu tentu diaminkan korban yang merupakan karibnya ini.
"Lalu korban dan tersangka pergi ke rumah tersangka terlebih dahulu. Dengan maksud, tersangka SYA ingin meminta izin kepada ibunya untuk bermalam di rumah korban di tempat ini. Ternyata, tersangka telah mempersiapkan pembunuhan berencana ini dengan membawa gunting yang ada di rumah tersangka. Satu sisi gunting sudah diasahnya tajam," lanjutnya.
2. Tersangka tikam dan pukul mahasiswa UMA sampai tewas, barang-barang dirampok

Sebelum pergi ke tempat biliar, mereka berdua sempat membeli ganja. Calvijn mengungkapkan bahwa saat itulah muncul niat tersangka untuk melakukan pembunuhan berencana dengan merampas barang-barang milik korban.
"Pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB, mereka langsung menuju ke rumah korban. Tiba sekitar pukul 22.15 WIB sampai dengan 00.30 WIB, di situlah tindak pidana pembunuhan terjadi. Setelah mereka memakai ganja dan memastikan korban sudah istirahat, selain gunting, tersangka mengambil alat-alat lain yang akan digunakan dalam perencanaan pembunuhan tersebut, yang berada di bagian dapur. Alat-alat tersebut adalah linggis dan pisau dapur," beber Calvijn.
Selama 2 jam SYA membunuh temannya sendiri yang merupakan mahasiswa UMA itu. Ia memukul menggunakan linggi, gunting, hingga pisau.
"Tindak pidana pembunuhan berada di ruang tamu. Kemudian, korban dipindahkan (diseret) ke dalam kamarnya dalam kondisi sudah bersimbah darah. Setelah itu, tersangka membereskan segala sesuatunya. Di dalam kamar, ia mengambil tas untuk membawa alat-alat yang digunakan dalam tindak pidana pembunuhan tersebut yang sudah kita jadikan barang bukti. Linggis dan gunting dibawa pelaku dan berniat untuk dibuang, namun pisau yang digunakan untuk penikaman oleh tersangka ini tertinggal di TKP. Selain itu pelaku juga mencuri dompet, handphone dan lain-lain termasuk motor korban," rinci Kapolrestabes Medan.
3. Terlilit cicilan motor jadi motif tersangka nekat membunuh korbannya

Pelaku meninggalkan korban yang telah meregang nyawa di rumahnya sendiri. Pintu dan gerbang dengan tergesa-gesa ditutup dan dikunci pelaku. Lalu SYA disebut Calvijn melarikan diri ke Tanjung Balai.
"Di Tanjung Balai tersangka membuang alat-alat yang digunakan. Ada setengah gunting, dan ada linggis, tetapi handphone masih dipegang dan alat-alat lain dipegang," jelas Calvijn.
Saat polisi mengejarnya ke Tanjung Balai, ternyata SYA sudah kembali ke Medan. Pada akhirnya remaja berusia 18 tahun itu diringkus di Medan.
"Motifnya adalah tersangka mempunyai tanggung jawab untuk membayarkan cicilan motor yang dibelinya. Sehingga dia terlilit kewajiban untuk membayar dan mengambil pilihan melakukan pembunuhan ini," pungkas Kapolrestabes Medan.

















