PDIP Akan Laporkan Balik Korban Pelecehan yang Melapor ke Polisi

Medan, IDN Times - Anggota DPRD Tapteng dari PDIP CNS melaporkan Masinton Pasaribu ke Polrestabes Medan karena melakukan kekerasan yang mengakibatkan tiga kancing bajunya terlepas. Masinton Caleg DPR RI yang kalah pada Februari lalu dan kini menjadi Calon Bupati Tapteng dari PDI Perjuangan.
Bukan berniat mendalami dan menginvestigas kasus ini, DPD PDI Perjuangan Sumut malah melindungi, membela pelaku dan akan melaporkan balik MS. Aswan Jaya selaku Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut mengatakan laporan yang dibuat korban CNS terlalu berlebihan.
Ia membenarkan ada pertemuan antara Masinton, CNS, dan kader PDIP lainnya.
"Peristiwa itu hanya sebuah dialog antar sesama kader dan bersifat internal. Sebab dialog tersebut juga diikuti oleh beberapa pimpinan DPD partai disela-sela acara Rakerdasus DPD PDI Perjuangan Sumut," kata Aswan Jaya selaku Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan kepada IDN Times, Senin (7/10/2024) malam.
Menurutnya insiden penarikan baju kemaja PDIP yang dipakai Camelia sampai kancingnya terlepas, adalah laporan yang tidak benar.
"Pada pertemuan itu saudara Masinton menyatakan seluruh kader harus tegak lurus atas perintah partai, siapapun yang tidak tunduk terhadap perintah partai harus melepas baju partai sambil menunjuk gambar partai di baju yang dikenakan CNS, dan saat itu CNS memang tidak mengancing baju bagian atasnya, jadi tidak ada kancing yang sampai copot, terlalu mendramatisir dia itu," beber Aswan.
Menurut Aswan, Tim Hukum PDI Perjuangan menyatakan akan melaporkan balik kader yang dimaksud.
"Aksi melaporkan Masinton oleh anggota DPRD fraksi PDI Perjuangan Tapanuli Tengah adalah bentuk penghianatan terbuka yang dilakukan oleh oknum DPRD fraksi PDI Perjuangan Tapanuli Tengah. Laporan tersebut adalah upaya sistematis pihak lawan untuk menjelek-jelekkan paslon Masinton-Mahmud yang memperjuangkan perubahan di Tapanuli Tengah," pungkasnya.
1. Kancing baju CNS 1 pecah dan 2 copot

Sebelumnya, Ari Mitara Halawa yang merupakan rekan CNS di PDIP dan DPRD Tapanuli Tengah, membeberkan kesaksiannya atas insiden dugaan kekerasan tersebut. Di mana pada saat itu mereka baru pulang dari acara Rakerdasus partai PDI Perjuangan, Minggu (6/10/2024).
"Jadi sepulangnya Rakerda kami pergi ke Bolang Durian, di situ santai lah dulu. Karena waktu sudah malam, kami pamitan mau pulang. Di situ ada rekan-rekan PDIP yang lain," kata Ari Mitara Halawa, Senin (7/10/2024) siang, saat dijumpai di Rumah Sakit Pirngadi Medan.
Saat hendak pulang, Ari menyebutkan bahwa ia dan CNS dipanggil oleh calon Bupati Tapanuli Tengah berinisial MP. Mereka langsung ditanya mengapa tidak 'tegak lurus'?.
"MP berkata 'buka bajumu itu kalau kau tak mau tegak lurus' kepada CNS, sambil mencengkeram bajunya. Putus kancing baju kemeja PDIP itu. Setahu saya ada 3 kancing yang rusak, 1 pecah dan 2 copot," aku Ari.
Setelah baju CNS ditarik, CNS disebut Ari hanya bisa diam. Saat mereka hendak pulanglah baru tangis CNS pecah.
"Di mobil kakak ini macam histeris. Dia nangis sambil telfonan sama suaminya. Yang akhir kata suaminya bilang 'lapor saja ke kantor polisi'," ujar Ari.
2. CCTV sudah di tangan penyidik

Saat ini CNS masih berada di Rumah Sakit Pirngadi kemungkinan sedang dirawat atau divisum. Kasus ini sepengetahuannya juga telah dilaporkan ke Polrestabes Medan. Video CCTV di lokasi kejadian juga sudah di tangan penyidik Polrestabes Medan.
"Sudah (buat laporan), yang dilaporkan MP ke Polrestabes Medan. (isi) Laporannya saya kurang mengerti menjelaskannya. Tapi tadi malam (dilaporkan)," kata Ari.