Ngaku Polisi dan Wartawan, Pria Ini Nekat Peras Pengusaha Besi Tua di Rantauprapat

Labuhanbatu, Sumut – Seorang pria bernama Aldo Wijaya Siregar harus berurusan dengan polisi setelah mencoba memeras seorang pengusaha besi tua di Rantauprapat, Labuhanbatu. Aksi nekatnya dilakukan dengan berpura-pura menjadi anggota Polri dan wartawan, lengkap dengan senjata api rakitan dan borgol.
Kepolisian menyebut Aldo sempat datang ke gudang milik korban untuk membeli onderdil, namun berubah menjadi aksi pemerasan bersenjata yang nyaris berujung bahaya.
1. Tersangka datang untuk mencari onderdil, kemudian malah mengancam korban

Kejadian bermula saat Aldo mendatangi gudang barang bekas milik Darliana Hasibuan di Kecamatan Rantau Utara, pada Jumat, 13 Juni 2025. Ia mengaku sedang mencari onderdil mobil bekas yang masih bisa dipakai. Tapi saat tak menemukan barang yang diinginkan, ia justru meminta nomor telepon korban sebelum meninggalkan tempat.
Beberapa jam setelah itu, Darliana menerima pesan dari Aldo yang menuduhnya sebagai penadah barang curian. Lebih mengejutkan, Aldo mengaku sebagai anggota Polri. Tak berhenti di situ, ia juga meminta uang sebesar Rp1 juta sebagai “uang damai”.
2. Pelaku nekat bawa pistol rakitan hingga borgol

Dilansir ANTARA, puncak aksi pemerasan terjadi pada Sabtu, 14 Juni 2025. Aldo kembali mendatangi rumah korban. Ia membawa senjata api rakitan mirip pistol dan sepasang borgol. Dia menekan korban agar segera menyerahkan uang. Merasa terancam, korban langsung memanggil suami dan keluarganya.
Sempat terjadi ketegangan dan aksi saling rebut senjata di rumah korban. Setelah keluarga berhasil melucuti senjata pelaku, mereka langsung menghubungi Polres Labuhanbatu.
“Iya, benar. Pelaku diamankan karena mengaku sebagai anggota Polri dan juga wartawan saat menjalankan aksinya,” ujar Iptu Arwin, Kepala Sub Seksi Humas Polres Labuhanbatu, Selasa (17/6/2025).
3. Polisi menemukan lencana palsu hingga peluru

Setelah ditangkap, polisi melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti berupa senjata api rakitan, dua butir peluru aktif, dan lencana palsu yang menyerupai identitas Polri. Dari pengakuannya, Aldo mendapatkan senjata tersebut dari seorang rekannya di Provinsi Riau.
Aldo juga disebut sering menyamar sebagai wartawan atau polisi gadungan untuk memuluskan niat jahatnya. Pihak Polres mengimbau masyarakat agar waspada dan melapor jika menemukan orang yang mencurigakan atau mengaku sebagai aparat tanpa identitas resmi.
“Tidak ada toleransi untuk segala bentuk pemerasan dan ancaman, apalagi dengan modus mengaku sebagai anggota Polri,” pungkas Arwin.