Asahan, IDN Times – Sebanyak delapan lumba-lumba terjebak di perairan dangkal Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Rabu (13/8/2025). Mamalia laut itu terjebak di pesisir pantai dekat area penangkaran kerang dara.
Para nelayan setempat yang mengetahui kabar itu langsung melakukan upaya evakuasi. Mereka berupaya menggiring lumba-lumba untuk masuk ke perairan dangkal.
Video delapan ekor lumba-lumba yang terjebak tersebut ramai dibagikan di sosial media. Seorang nelayan sempat turun dari perahu dam masuk ke air yang sedang pasang surut. Namun karena ukurannya cukup besar, nelayan itu tidak bisa menarik lumba-lumba yang terjebak di dalam lumpur.
Kepada awak media Kepala Desa Silo Baru Ahmad Sofyan menceritakan, mamalia laut tersebut pertama kali terlihat pada Rabu (13/8/2025) sekitar pukul 10.00 WIB oleh warga yang sedang beraktivitas di sekitar pantai.
“Kemungkinan kawanan lumba-lumba ini tersesat atau keluar jalur migrasi mereka sehingga terdampar di pinggir pantai,” ujar Sofyan.
Berdasarkan informasi nelayan, kawanan lumba-lumba sempat terjebak di perairan dangkal selama empat jam. Kemudian nelayan besama Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Asahan Tanjungbalai melakukan pemantauan dan menghalau mamalia itu tidak masuk ke perairan yang lebih dangkal.
“Saat air mulai naik sekitar pukul 14.30 WIB, tim gabungan bersama masyarakat melakukan aksi penyelamatan dengan menggiring delapan lumba-lumba itu kembali ke laut lepas. Alhamdulillah, semuanya berhasil kembali ke habitatnya tanpa ada yang mati,” ungkap Sofyan,” Jumat (15/8/2025).
Kasus terdamparnya mamalia laut pernah terjadi di lokasi yang sama. Sofyan mengenang, ada paus sepanjang 14 meter terdampar di lokasi itu.
Saat itu masyarakat sempat berupaya melakukan evakuasi terhadap paus. Namun ukuran dan bobot yang besar membuat evakuasi itu gagal. Paus tersebut akhirnya mati.