Menyamar Jadi Mahasiswa, Komplotan Curanmor di Medan Gasak 15 Motor

Medan, IDN Times - Andri Setiawan (30) terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi setelah aksinya yang ke-15 kali mencuri sepeda motor ketahuan. Ia ditangkap Polsek Sunggal setelah mencuri sepeda motor seorang mahasiswa yang tengah mencetak tugas kuliahnya.
Memang diakui oleh dirinya sendiri bahwa ia dan sejumlah temannya selalu beraksi dengan menyasar kos-kosan. Di mana banyak sepeda motor yang ia curi merupakan milik mahasiswa.
1. Spesialis curanmor ditangkap Polsek Sunggal, sudah beraksi 15 kali

Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Hutabarat, membenarkan kabar bahwa pihaknya telah menangkap spesialis curanmor. Tak tanggung-tanggung, bahkan mereka telah beraksi sebanyak 15 kali.
"Polsek sunggal melakukan kegiatan pengungkapan kasus curanmor. Saat ditangkap tersangka berada di rumah. Hasil pendalaman kita, tersangka melakukan beberapa kali. Kurang lebih 15 kali melakukan tindak pidana curanmor di wilayah Sunggal dan polsek jajaran Polrestabes Medan," ujar Bambang, Sabtu (29/3/2025) sore.
Tersangka bernama Andri Setiawan. Ia merupakan warga dusun 2 Sei Glugur, Pancurbatu, Deli Serdang.
"tersangka ini dari pemeriksaan anggota kita melakukan kejahatan untuk berfoya-foya dan menggunakan narkoba," lanjutnya.
2. Modus pelaku menyamar sebagai mahasiswa

Andri dibekuk di dalam rumahnya sendiri. Saat ditangkap, di rumahnya terdapat 2 barang bukti hasil kejahatan yang dilakukannya.
"Barang bukti yang diamankan ada beberapa keping nomor kendaraan dan 2 unit sepeda motor. Ada pelaku lain, identitas sudah ada sama kita dan tinggal nunggu waktu penangkapan," beber Bambang.
Setelah diselidiki, ternyata pelaku merupakan seorang residivis. Ia pernah dipenjara di Polsek Medan Baru tahun 2021.
"Mereka ini spesialis curanmor, dengan modus mengambil sepeda motor di tempat parkiran dan menyamar sebagai anak kuliahan. Begitu ada kesempatan, mereka langsung ambil sepeda motornya," pungkasnya.
3. Pelaku akui beraksi pada siang hari di kos-kosan

Sementara itu tersangka Andri membenarkan bahwa ia dan komplotannya sudah sering kali beraksi. Korbannya paling banyaj merupakan anak-anak kuliah.
"Iya sama kawan. Kurang lebih iya (15 kali) aksi. Seringnya di wilayah anak anak kos," kata Andri.
Ia mengaku dalam menjalankan semua aksinya, mereka sama sekali tidak pernah beraksi malam hari. Alih-alih siang hari mereka membidik sepeda motor.
"Iya (pakai kunci T) buat sendiri. Siang sering beraksi dan ak pernah malam. Waktu mahasiswa istirahat. Saya sendiri dari kawan ke kawan belajar nyuri," pungkasnya.